Dark/Light Mode

Belt and Road, Ambassador Interview

Indonesia Jadi Primadona Investasi di China

Senin, 22 April 2019 21:27 WIB
Dubes RI untuk China Djauhari Oratmangun saat menjadi pembicara tunggal dalam acara bertajuk Belt and Road, Ambassador Interview di kawasan Beijing Financial Street, Rabu (17/4). (Foto: KBRI Beijing)
Dubes RI untuk China Djauhari Oratmangun saat menjadi pembicara tunggal dalam acara bertajuk Belt and Road, Ambassador Interview di kawasan Beijing Financial Street, Rabu (17/4). (Foto: KBRI Beijing)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kerja sama keuangan antara Indonesia dan China, saat ini menjadi hal yang esensial. Sebab, saat ini, Indonesia sedang menjadi primadona bagi investasi China.

Hal ini diungkap Duta Besar RI untuk China merangkap Mongolia, Djauhari Oratmangun saat menjadi pembicara tunggal dalam acara bertajuk “Belt and Road” Ambassador Interview yang digelar di kawasan Beijing Financial Street, Rabu (17/4).

"Dengan prediksi bahwa China akan menjadi ekonomi terbesar dunia dan Indonesia, serta ASEAN akan menjadi besar juga di dunia, maka Indonesia dan China perlu bekerja sama membangun kawasan Asia menjadi motor ekonomi dunia untuk pertumbuhan yang berkualitas,” papar Dubes Djauhari dalam keterangan resmi yang diterima RMcoid, Senin (22/4).

Baca juga : Mendagri : Indonesia Jadi Teladan Dunia Dalam Demokrasi

Dubes Djauhari juga menyampaikan pandangannya mengenai kerja sama keuangan antara Indonesia dan China, di hadapan para praktisi keuangan negeri Tirai Bambu. Termasuk, kerja sama lintas batas, kebijakan ekonomi makro Indonesia, pasar saham dan obligasi, internasionalisasi Renminbi, dan berbagai isu keuangan lainnya.

Dubes Djauhari yang didampingi Atase Perdagangan dan Pejabat Fungsi Ekonomi, menyampaikan kesiapannya untuk bekerja sama guna ikut berkontribusi, pada pertumbuhan perekonomian yang bermanfaat bagi kesejahteraan rakyat Indonesia.

Selain berbicara dalam forum, Dubes Djauhari juga berkesempatan meninjau kawasan Beijing Financial Street. Ini merupakan kawasan pusat keuangan China dengan  area seluas 2,59 km persegi, yang memiliki nilai aset 80 triliun Renminbi (11,9 triliun dolar AS).

Baca juga : Bupati Serang Raih Penghargaan Indonesia Visionary Leader

Hampir 1.800 institusi keuangan berkantor di kawasan tersebut. Termasuk Bank Sentral China, People’s Bank of China, dan kantor pusat bank-bank besar di Tiongkok seperti Industrial and Commercial Bank of China (ICBC), Bank of China (BOC), China Construction Bank (CCB), Exim Bank of China, China Development Bank (CDB), serta berbagai institusi lainnya.

Termasuk, perusahaan asuransi, manajemen aset, serta sejumlah institusi keuangan asing ternama di dunia.

Kawasan ini telah bertransformasi menjadi kawasan yang berpengaruh di pasar keuangan internasional, seiring pesatnya pertumbuhan ekonomi China, dan berbagai inisiatif kerja sama yang didorong oleh pemerintah China. Termasuk, kerja sama Belt and Road Initiative. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.