Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Varian Delta Cepat Menyebar

Tertinggi Di Dunia, Lebih Dari 600 Ribu Orang Meninggal Karena Covid-19 Di AS

Rabu, 16 Juni 2021 23:35 WIB
Petugas medis mentransfer pasien Covid-19 dari kasur beroda ke ambulans di Life Care Center of Kirkland, Washington, 1 Maret 2020.(Foto Reuters/David Ryder)
Petugas medis mentransfer pasien Covid-19 dari kasur beroda ke ambulans di Life Care Center of Kirkland, Washington, 1 Maret 2020.(Foto Reuters/David Ryder)

RM.id  Rakyat Merdeka - Jumlah pasien Covid-19 yang meninggal di Amerika Serikat (AS) sudah melampaui 600.000 jiwa. Menurut Johns Hopkins University pada Selasa (15/6/2021) waktu setempat. Sedikitnya 600.012 orang meninggal karena virus tersebut, yang merupakan angka kematian tertinggi di dunia. .

Total kasus Covid-19 di Negeri Paman Sam itu hampir mencapai 33,5 juta kasus, lebih banyak dari negara manapun di dunia. Dalam hal jumlah kasus, India berada di urutan kedua dengan lebih dari 29,5 juta kasus, diikuti Brazil dengan 17,4 juta kasus. Keduanya masing-masing melaporkan 377.000 dan 488.000 kematian.

Baca juga : Lebih Berat Lagi Bila Kasus Covid-19 Makin Parah

Di tengah meningkatnya kasus di AS, negara itu tak ada kekurangan vaksin. Perusahaan Novavax mengatakan, di AS, vaksin Covid-19-nya memiliki tingkat kemanjuran hingga 90,4 persen untuk melawan Covid-19.

Novavax telah bergabung dengan produsen vaksin Amerika lainnya (Pfizer-BioNTech, Moderna, dan Johnson & Johnson ) yang menyediakan vaksin untuk penduduk. Menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, sejauh ini, lebih dari 374 juta dosis telah didistribusikan di AS. Sekitar 144,9 juta orang, atau 43,7% dari populasi, telah menerima dua dosis. Selain itu, data terbaru juga menunjukkan hampir 2,4 miliar dosis vaksin telah diberikan di seluruh dunia.

Baca juga : Peran Lintas Generasi Terhadap Mutu Kehidupan Lansia dan Orang Dengan Demensia

Varian Delta Dominan

Scott Gottlieb, mantan komisioner badan pengawas obat-obatan dan makanan AS Food and Drug Administration (FDA) mengatakan, varian Delta nama ilmiah B.1.617.2 kemungkinan akan menjadi sumber dominan kasus penularan baru di AS.

Baca juga : Ekonomi Membaik Tapi Yang Meninggal Banyak

Varian itu dapat memicu gelombang baru wabah, dengan warga Amerika yang tidak divaksinasi menjadi yang paling berisiko. "Saat ini, di Amerika Serikat, (Covid-19 varian Delta) telah meliputi sekitar 10 persen kasus penularan. Angkanya bertambah dua kali lipat setiap dua pekan," kata Gottlieb dalam wawancara dengan jaringan televisi CBS, dikutip Selasa (15/6/2021).[MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.