Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tertinggi Di Asia

647 Nakes Gugur Karena Covid-19

Jumat, 29 Januari 2021 13:06 WIB
Ketua Tim Mitigasi PB IDI Adib Khumaidi. (Foto: Istimewa)
Ketua Tim Mitigasi PB IDI Adib Khumaidi. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Masifnya penularan Covid-19 di Tanah Air juga berdampak pada gugurnya tenaga kesehatan (nakes). Sebanyak 647 orang meninggal karena terpapar virus tersebut. Jumlah ini tertinggi di Asia, dan nomor tiga di dunia.

Data kematian nakes itu merupakan jumlah kumulatif dari awal pandemi, yakni 2 Maret 2020 hingga 27 Januari 2021 yang dirangkum Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Indonesia (PATELKI) dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI).

“Kalau di dunia, dengan persentase kematian nakes dengan kematian di Indonesia, kita di tiga besar. Kalau secara jumlah di kita memang di 10 besar. Di Asia kita tertinggi,” ujar Ketua Tim Mitigasi PB IDI Adib Khumaidi, kemarin.

Dia merinci, jumlah nakes yang meninggal terdiri dari 289 dokter (16 guru besar) dan 27 dokter gigi (3 guru besar), 221 perawat, 84 bidan, 11 apoteker serta 15 tenaga laboratorium medik.

Baca juga : Tips Ke Dokter Gigi Di Saat Pandemi Covid-19

Para dokter yang wafat terdiri dari 161 dokter umum (4 guru besar) dan 123 dokter spesialis (12 guru besar) serta 5 residen, yang keseluruhannya berasal dari 26 IDI Wilayah (provinsi) dan 116 IDI Cabang (Kota/Kabupaten).

Lima provinsi yang menyumbang kematian dokter terbanyak adalah Jawa Timur dengan 56 kematian, DKI Jakarta 43 kasus, Jawa Tengah 41 kematian, Jawa Barat 33 kematian, dan Sumatera Utara dengan 26 kematian.

Adib berharap, tak ada lagi nakes yang jadi korban Covid-19. Masyarakat, bisa membantu mewujudkan harapan itu. Caranya, dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19.

“Masyarakat jangan abai dalam menjalankan protokol kesehatan 5M, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, menjaga jarak, membatasi mobilitas dan menghindari kerumunan,” imbaunya.

Baca juga : Gugat Cerai Karena KDRT

Selain itu, dia berharap Pemerintah terus melakukan upaya testing, tracing dan treatment (3T) secara masif dan berkelanjutan. Saat ini, angka testing di Indonesia masih di bawah 5 persen dari total populasi penduduk Indonesia.

Tim Mitigasi IDI juga mengimbau Pemerintah setempat dan pengelola fasilitas kesehatan untuk memberikan tes rutin guna mengetahui status kondisi kesehatan terkini para pekerja medis dan kesehatan yang bertugas menangani pasien. Kalau upaya-upaya itu tak dilakukan, angka kematian nakes bakal terus naik.

“Ini belum puncak pandemi, karena kita sangat tergantung mobilitas,” tutur dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi ini.

Terpisah, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berharap, kematian lebih dari 600 nakes itu tak sia-sia.

Baca juga : Pemprov Jabar Perkuat Puskesmas Tangani Covid-19

“Kita harus memastikan agar perjuangan mereka bisa kita teruskan,” tegas Budi.

Pemerintah bersama masyarakat harus bekerja lebih keras untuk mengatasi pandemi ini. Masyarakat diminta lebih serius menerapkan protokol kesehatan.

Sementara Pemerintah, berjanji untuk bekerja lebih keras melaksanakan 3T. Budi juga menargetkan vaksinasi untuk para nakes rampung pada pekan ketiga Februari. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.