Dark/Light Mode

Udah Gerah, Biden Ungkap Jurus Stop Kekerasan Senjata

Kamis, 24 Juni 2021 22:23 WIB
Presiden Amerika Serikat Joe Biden. (Foto Associated Press)
Presiden Amerika Serikat Joe Biden. (Foto Associated Press)

 Sebelumnya 
Presiden mengatakan, menghentikan perdagangan senjata ilegal adalah langkah lain untuk mencegah kekerasan.

Departemen Kehakiman membentuk lima tim pasukan baru untuk menindak perdagangan senjata ilegal yang memasok senjata ke kota-kota besar seperti New York, Chicago, Los Angeles, Washington, DC dan Bay Area (San Francisco).

“Dengan adanya pasukan ini, penegak hukum dan jaksa lokal dan federal akan dapat mengoordinasikan penuntutan perdagangan senjata ilegal di seluruh kota dan negara bagian dengan lebih baik,” jelasnya.

Baca juga : Menpora : Timnas Sepakbola Harus Dipersiapkan Sejak Usia Dini

Biden juga mengumumkan pendanaan untuk negara bagian, kota, dan kabupaten untuk penegakan hukum dan pencegahan kejahatan.

"Di tengah pandemi Covid-19, mereka harus menghadapi krisis lain selain krisis kesehatan masyarakat, yakni kekerasan senjata. Rencana Penyelamatan Amerika, dalam 100 hari pertama pemerintahan saya, memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan untuk menopang layanan sosial," ujarnya.

Presiden juga membahas perlunya program lokal yang melibatkan anggota dan pemimpin masyarakat yang dipercaya untuk mencegah kejahatan senjata atau melindungi korban kejahatan senjata.

Baca juga : Kemenag Harap Gereja Kembangkan Jiwa Kewirausahaan Umat

“Kami tahu siapa mereka. Mereka turun tangan sebelum terlambat dengan menghubungi layanan sosial. Dan itu berhasil,” kata Biden.

Dia juga mencatat,  program intervensi kekerasan masyarakat telah menunjukkan pengurangan kekerasan hingga 60 persen di banyak tempat. Pertemuan itu diakhiri Biden dengan menyerukan upaya bersama untuk mengurangi kekerasan senjata.

"Kami berkesempatan untuk berkumpul sekarang, sebagai Demokrat dan Republik, sebagai sesama orang Amerika, untuk memenuhi tanggung jawab utama pemerintah dan demokrasi kami. Untuk menjaga satu sama lain tetap aman," tandas Biden,dilansir Anadolu Agency[MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.