Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Lambda Dari Peru, Varian Ke-11 Virus Corona Dalam Daftar WHO

Rabu, 30 Juni 2021 23:07 WIB
Ilustrasi virus Corona (Ist)
Ilustrasi virus Corona (Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menetapkan varian Lambda yang pertama kali ditemukan di Peru, Amerika Selatan, sebagai Variant Of Interest (VOI), atau varian yang perlu mendapat perhatian.

Varian Lambda pertama kali terdeteksi di Peru pada Desember 2020. Varian virus Corona ini pertama kali teridentifikasi di Peru pada Agustus 2020 lalu dan dilabeli sebagai VOI oleh WHO pada 14 Juni 2021, berdasarkan garis keturunan Pango C.37, klad GISAID GR/452Q, klad NextStrain 20D.

Saat ini, Lambda yang dikenal dengan varian C.37, telah menyumbang 82 persen kasus infeksi baru di Peru. Lambda terdeteksi di 29 negara di dunia, di antaranya, 7 negara di Amerika Latin.

Baca juga : Diganjar WTP Lima Kali Beruntun, Menaker Komit Terus Akuntabel Dan Transparan

Varian Lambda dilaporkan menyebar dan ditemukan di satu dari tiga kasus di Cile, serta ditemukan juga di Argentina, Brasil, Kolombia, Ekuador, dan Meksiko. Dilaporkan juga varian ini sudah ada di Inggris.

WHO menyebut, Lambda membawa sejumlah mutasi dengan dugaan implikasi fenotipik, seperti potensi peningkatan transmisibilitas atau kemungkinan peningkatan resistensi terhadap antibodi penetralisir.

Dengan tambahan varian Lambda, total ada 7 varian virus corona sebagai VOI. Sementara 4 lainnya masuk kategori Variant Of Concern (VOC) atau yang perlu diwaspadai.

Baca juga : Nambah 4.693, Jakarta Juara Lagi Penambahan Kasus Corona

Sejauh ini, WHO memperingatkan, Delta adalah varian virus Corona yang paling menular dan diperkirakan menjadi varian dominan selama beberapa bulan mendatang.

"Mengingat peningkatan transmisibilitas, varian Delta akan dengan cepat mengungguli varian lain (virus Corona baru)," tutur WHO dalam Pembaruan Epidemiologi Mingguan Covid-19 yang terbit Selasa (29/6).

Hingga 29 Juni, WHO menyebutkan, sebanyak 96 negara telah melaporkan kasus varian Delta. Sejumlah negara menghubungkan lonjakan infeksi dan rawat inap dengan varian yang sangat menular ini.

Baca juga : Tenang, Virus Corona Varian India Masih Dapat Ditangkal

Sementara kasus varian Alpha, menurut WHO, telah dilaporkan di 172 negara atau wilayah, bertambah 2 negara dalam seminggu terakhir. Kasus varian Beta terdeteksi di 120 negara, tambah satu negara. Lalu, kasus varian Gamma ada di 72 negara, bertambah satu negara.

Berikut varian baru virus Corona yang ditetapkan WHO sebagai VOC dan VOI:
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.