Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Dibayang-bayangi Varian Delta

AS Geber Vaksinasi Dan Wajibkan Masker Lagi

Kamis, 29 Juli 2021 05:10 WIB
Pengunjung mengenakan masker di coffee shop, Los Angeles, California, Amerika Serikat, pekan ini. (Foto : Morgan Lieberman/New York Times).
Pengunjung mengenakan masker di coffee shop, Los Angeles, California, Amerika Serikat, pekan ini. (Foto : Morgan Lieberman/New York Times).

RM.id  Rakyat Merdeka - Gara-gara ancaman virus Corona varian Delta, Amerika Serikat (AS) akan meminta pegawai pemerintahan federal untuk mendapatkan vaksin dengan dosis lengkap.

Pengumuman kebijakan tersebut tengah digodok Gedung Putih. “Kita dibayang-bayangi varian Delta yang sangat mudah menular. Pemerintah akan memutuskan yang terbaik untuk semua pihak,” ujar Juru Bicara Gedung Putih, Ned Psaki dikutip AP, kemarin.

Menurut analisis dari Kantor Manajemen dan Anggaran Federal, pada 2020 ada lebih dari 4,2 juta PNS di seluruh negeri, termasuk di kalangan militer.

Sumber Gedung Putih, kepada Reuters, mengatakan, belum semua PNS yang mendapat vaksin. Hal ini dikarenakan sang PNS tengah bertugas di negara lain dan sulit mendapatkan vaksin atau memang belum mau divaksin dengan alasan politik.

Sebelumnya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) sudah meminta se­mua warga Paman Sam untuk kembali mengenakan masker. CDC bahkan mendorong semua siswa dan guru di taman kanak-kanak hingga sekolah menengah ke atas, wajib memakai masker, meskipun sudah mendapat dosis vaksinasi lengkap.

Baca juga : Jasa Raharja Jakarta Gelar Vaksinasi Untuk Pengemudi Blue Bird

CDC menyebut, anak-anak harus kembali belajar dengan strategi pencegahan Covid-19 yang tepat. Dikutip dari Channel News Asia, kemarin, kebijakan melepas masker dilakukan AS pada Mei lalu saat kasus Covid-19 menurun drastis.

Kala itu, CDC mengeluarkan pedoman bebas masker di dalam ruangan, bagi mereka yang sudah divaksinasi Covid-19 dosis lengkap. Namun kini, AS melaporkan peningkatan tajam kasus harian Covid-19. Yakni mencapai 57.126 kasus.

Menurut CDC, ada 63 persen negara bagian AS mencatat laju penularan tinggi. Maka dari itu, penting untuk kembali mewajibkan warganya memakai masker demi mencegah varian Delta.

Ahli epidemiologi di Universitas Johns Hopkins David Doudy mengatakan, pedoman CDC tersebut terkait perubahan pola penularan. “Kami melihat ini dua kali lipat dalam jumlah kasus setiap 10 hari atau lebih,” katanya.

American Federation of Teachers President, Randi Weingarten memuji pedoman baru CDC soal masker ini. “Itu diperlukan untuk menghadapi perubahan realita atau karakteristik penularan virus yang lebih cepat,” ujarnya. [DAY]

Baca juga : Menko PMK Serukan Pemda Kebut Proses Vaksinasi Tahap Pertama

Gara-gara ancaman virus Corona varian Delta, Amerika Serikat (AS) akan meminta pegawai pemerintahan federaluntuk mendapatkan vaksin dengan dosis lengkap.

Pengumuman kebijakan tersebut tengah digodok Gedung Putih. “Kita dibayang-bayangi varian Delta yang sangat mudah menular. Pemerintah akan memutuskan yang terbaik untuk semua pihak,” ujar Juru Bicara Gedung Putih, Ned Psaki dikutip AP, kemarin.

Menurut analisis dari Kantor Manajemen dan Anggaran Federal, pada 2020 ada lebih dari 4,2 juta PNS di seluruh negeri, termasuk di kalangan militer.

Sumber Gedung Putih, kepada Reuters, mengatakan, belum semua PNS yang mendapat vaksin. Hal ini dikarenakan sang PNS tengah bertugas di negara lain dan sulit mendapatkan vaksin atau memang belum mau divaksin dengan alasan politik.

Sebelumnya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) sudah meminta semua warga Paman Sam untuk kembali mengenakan masker. CDC bahkan mendorong semua siswa dan guru di taman kanak-kanak hingga sekolah menengah ke atas, wajib memakai masker, meskipun sudah mendapat dosis vaksinasi lengkap.

Baca juga : Angkasa Pura I Kawal Ketat Implementasi Aturan Perjalanan Udara

CDC menyebut, anak-anak harus kembali belajar dengan strategi pencegahan Covid-19 yang tepat. Dikutip dari Channel News Asia, kemarin, kebijakan melepas masker dilakukan AS pada Mei lalu saat kasus Covid-19 menurun drastis.

Kala itu, CDC mengeluarkan pedoman bebas masker di dalam ruangan, bagi mereka yang sudah divaksinasi Covid-19 dosis lengkap. Namun kini, AS melaporkan peningkatan tajam kasus harian Covid-19. Yakni mencapai 57.126 kasus.

Menurut CDC, ada 63 persen negara bagian AS mencatat laju penularan tinggi. Maka dari itu, penting untuk kembali mewajibkan warganya memakai masker demi mencegah varian Delta.

Ahli epidemiologi di Universitas Johns Hopkins David Doudy mengatakan, pedoman CDC tersebut terkait perubahan pola penularan. “Kami melihat ini dua kali lipat dalam jumlah kasus setiap 10 hari atau lebih,” katanya.

American Federation of Teachers President, Randi Weingarten memuji pedoman baru CDC soal masker ini. “Itu diperlukan untuk menghadapi perubahan realita atau karakteristik penularan virus yang lebih cepat,” ujarnya. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.