Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Serial Workshop FPCI-Korea Foundation

Penting! Dukungan Politik Kudu Back Up Isu Perubahan Iklim

Jumat, 3 September 2021 06:36 WIB
Serial Workshop FPCI-Korea Foundation Penting! Dukungan Politik Kudu Back Up Isu Perubahan Iklim

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia merupakan salah satu negara penting dalam hal isu perubahan iklim saat ini. Terutama karena di wilayah Indonesia masih ada hutan, yang berperan penting dalam isu ini, sebagaimana juga di wilayah lain seperti di Brazil atau Peru.

Hal ini ditegaskan kembali oleh Prof Suh-Yong Chung, Direktur Pusat Hukum dan Kebijakan Iklim dan Pembangunan Berkelanjutan (CSDLAP), Korea Selatan (Korsel). “Kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia sangat penting,” ingatnya, dalam acara Workshop ke-2 Indonesia Korea Journalist Network 2021 yang dihelat pada Rabu (1/9/2021) secara virtual.

Baca juga : Pemerintah Fokus Penyaringan Pemudik Di Bakauheni Dan Gilimanuk

Tak heran, lanjut Chung, negara-negara donor banyak yang sangat tertarik pada Indonesia. Salah satunya Norwegia, yang bersedia mengucurkan dana besar ke Indonesia.

Namun Profesor pada Divisi Studi Internasional Universitas Korea ini juga mengingatkan, perlu konsistensi dukungan politik dalam masalah ini di setiap pemerintahan yang silih berganti. “Konsistensi ini bisa dilakukan di setiap pemerintahan Korea (Selatan),” ungkapnya.

Baca juga : Pemerintah Komitmen Jaga Ketahanan Lingkungan Hidup Hadapi Perubahan Iklim

Selain memang karena kondisi alam Korsel yang menuntut konsistensi tersebut, jelas Chung, juga ada tekanan kuat lainnya. Karena Korsel menjadi tempat berkantor pusatnya dua organisasi internasional. Yakni The Global Green Growth Institute (GGGI) yang bermarkas di Seoul. Kedua, Green Climate Fund, berkantor pusat di Songdo, Incheon City.

“Sebagai tuan rumah, tentu ada tekanan internasional, agar Korea terus memimpin dan menjadi model,” beber alumni London School of Economics, Inggris dan Stanford Law School, Amerika Serikat ini.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.