Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

AS Dan Turki Deg-degan

Serem… Kabinet Taliban Diisi Buronan Terorisme

Kamis, 9 September 2021 06:30 WIB
Warga Afghanistan menggelar demonstrasi di dekat Kedutaan Besar Pakistan di Kabul, Selasa (7/9). Massa menolak campur tangan Pakistan di Afghanistan. (Foto: AP Photo/Wali Sabawoon).
Warga Afghanistan menggelar demonstrasi di dekat Kedutaan Besar Pakistan di Kabul, Selasa (7/9). Massa menolak campur tangan Pakistan di Afghanistan. (Foto: AP Photo/Wali Sabawoon).

RM.id  Rakyat Merdeka - Amerika Serikat (AS) dan Turki was-was dengan nama jajaran pejabat dan anggota kabinet yang ditunjuk Taliban. Sebab, beberapa di antaranya masuk daftar buruan Biro Penyelidikan Federal (FBI)  AS terkait aktivitas terorisme.

Setelah menguasai Istana Kepresiden di Kabul 15 Agustus lalu, Taliban kini membentuk pemerintahan baru. Dikutip Associated Press, Rabu (8/9), Taliban mengumumkan susu­nan anggota kabinetnya, Selasa malam (7/9).

Baca juga : Luuk de Jong Siap Tampil Beda Di Barcelona

Pemimpin tertinggi Taliban Haibatullah Akhundzada mengatakan, kelompoknya berkomitmen akan menjalankan pemerintahan yang mengikuti aturan internasional. Namun, Afghanistan akan menerapkan syariat Islam sebagai landasan hukum di negara tersebut.

Di antara jajaran pejabat yang ditunjuk, Hasan Akhund diper­caya sebagai Perdana Menteri (PM) Afghanistan. Sebelumnya, dia memang pernah menjabat Menteri Luar Negeri serta Wakil Perdana Menteri ketika Taliban berkuasa. Dia dikenai sanksi PBB atas perannya di pemerin­tahan saat itu.

Baca juga : Mahfud MD Pimpin Doa Buat Korban Terorisme

Ada lagi Sirajuddin Haqqani. Ia ditunjuk sebagai Menteri Dalam Negeri. Namanya masuk dalam daftar kelompok teroris AS. Sirajuddin juga salah satu orang yang paling dicari FBI atas tuduhan keterlibatan da­lam serangan bom bunuh diri serta hubungannya dengan Al Qaeda. Bahkan FBI mengadakan sayembara senilai 10 juta dolar AS untuk menangkapnya.

Kementerian Luar Negeri AS menyatakan keprihatinan dengan nama-nama anggota kabinet Taliban. Apalagi, belum ada sosok perempuan di kabi­net tersebut. Nama-nama itu ditudingbelum mencerminkan janji Taliban dalam membentuk pemerintahan yang inklusif.

Baca juga : BSU Dapat Cegah Kemiskinan Kronis

“Kami mencatat daftar nama tersebut terkesan eksklusif. Yang menjabat terdiri dari individu yang menjadi anggota Taliban atau rekan dekat mereka dan tak ada perempuan,” pernyataan Kementerian Luar Negeri, diku­tip Reuters, Selasa (7/9).

Taliban berdalih, mereka menunjuk beberapa anggotanya di posisi strategis untuk sementara. Mereka berjanji akan memberikan posisi yang adil untuk perempuan di kursi menteri danpejabat tinggi. Namun, AS tidak percaya dengan janji manis itu.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.