Dark/Light Mode

AS Dan Turki Deg-degan

Serem… Kabinet Taliban Diisi Buronan Terorisme

Kamis, 9 September 2021 06:30 WIB
Warga Afghanistan menggelar demonstrasi di dekat Kedutaan Besar Pakistan di Kabul, Selasa (7/9). Massa menolak campur tangan Pakistan di Afghanistan. (Foto: AP Photo/Wali Sabawoon).
Warga Afghanistan menggelar demonstrasi di dekat Kedutaan Besar Pakistan di Kabul, Selasa (7/9). Massa menolak campur tangan Pakistan di Afghanistan. (Foto: AP Photo/Wali Sabawoon).

 Sebelumnya 
“Kami telah memperjelas hara­pan bahwa rakyat Afghanistan layak mendapatkan pemerintahan yang inklusif,” tegas Akhund yang menjadi PM baru Afghanistan.

Namun, banyak pihak yang skeptis dengan pemerintahan baru Afghanistan. Termasuk Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Menurutnya, Turki akan mengikuti dengan cermat perkembangan di Afghanistan.

Baca juga : Luuk de Jong Siap Tampil Beda Di Barcelona

“Seperti yang Anda ketahui sekarang, kabinet sementara telah diumumkan. Kami tak tahu berapa lama kabinet sementara ini akan bertahan. Tugas kami sekarang, mengikuti proses ini dengan hati-hati,” ujar Erdogan kepada para wartawan.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu menyerukan agar pihak internasional tak terburu-buru mengakui legitimasi Taliban. “Tak perlu buru-buru. Ini saran kami untuk seluruh dunia. Kita harus bertindak bersama dengan komu­nitas internasional,” katanya.

Baca juga : Mahfud MD Pimpin Doa Buat Korban Terorisme

Cavusoglu juga tampak lebih berhati-hati dan belum mengungkapkan sikap Turki terhadap pemerintahan Taliban. Turki, kata dia, saat ini bekerja sama dengan Qatar dan AS untuk menyusun persyara­tan operasional bandara Kabul.

Bandara itu akan diprioritaskan untuk bantuan kemanu­siaan dan mengevakuasi warga sipil yang ingin keluar dari Afghanistan.

Baca juga : BSU Dapat Cegah Kemiskinan Kronis

Cavusoglu mengatakan, keamanan masih menjadi masalah utama. Ia menekankan, penerbangan komersial tak bisa di­lanjutkan sampai kondisinya cukup aman.

Kemlu AS pun terus menyeru­kan perjalanan aman bagi warg­anya yang ingin meninggalkan Afghanistan. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.