Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Rame-rame Hadang Dominasi China

AS-Inggris Persenjatai Australia Kapal Nuklir

Jumat, 17 September 2021 06:20 WIB
Presiden Joe Biden berbicara dalam video konferensi di Gedung Putih pada 15 September 2021 dengan PM Inggris Boris Johnson (kanan) dan PM Australia Scott Morrison (kiri). (Foto: Bloomberg/ Stefani Reynolds).
Presiden Joe Biden berbicara dalam video konferensi di Gedung Putih pada 15 September 2021 dengan PM Inggris Boris Johnson (kanan) dan PM Australia Scott Morrison (kiri). (Foto: Bloomberg/ Stefani Reynolds).

RM.id  Rakyat Merdeka - Amerika Serikat (AS), Inggris dan Australia membentuk aliansi keamanan di kawasan Indo Pasifik. Langkah ini disinyalir sebagai upaya menghadapi agresivitas China di kawasan tersebut.

Pengumuman aliansi terse­but dihadiri Presiden AS Joe Biden, Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson, dan PM Australia Scott Morrison, secara virtual melalui konferensi video, dikutip Reuters, kemarin. Mereka menyebut, kemitraan ini sebagai langkah penting terbaru dalam aliansi lama.

Selama pertemuan itu, tak satu pun dari ketiga pemimpin tersebut menyebut pembentu­kan aliansi untuk menghadapi China. Namun, banyak yang menduga bahwa inisiatif terse­but merupakan respons terhadap agresivitas China di Laut China Selatan dan Laut China Timur, serta Taiwan.

Baca juga : Samsung Donasikan Alat Kesehatan Senilai 4 Miliar

“Kita harus mampu mengatasi lingkungan strategis di kawasan ini. Karena masa depan masing-masing negara kita dan bahkan dunia, bergantung pada Indo Pasifik yang bebas, terbuka, dan berkembang di beberapa dekade ke depan,” kata Biden.

Dari London, PM Johnson mengatakan, ketiga negara itu adalah sekutu alami meskipun terpisah secara geografis.

“Pembangunan kapal berte­naga nuklir untuk Australia akan menjadi salah satu proyek yang paling kompleks dan sangat teknis di dunia. Ini membutuh­kan teknologi paling canggih,” ujar Johnson.

Baca juga : Pengungsi Afghanistan Tujuan Inggris Melahirkan Di Atas Ketinggian 30 Ribu Kaki

Morrison mengatakan, proyek pembangunan kapal nuklir itu akan dilakukan di Adelaide. Tim dari ketiga negara akan menyusun rencana bersama selama 18 bulan mendatang untuk merakit armada kapal selam bertenaga nuklir Australia yang baru. Proyek itu akan menjadikan Australia sebagai negara ketujuh di dunia yang memiliki kapal selam yang digerakkan reaktor nuklir.

“Kesepakatan ini akan men­cakup pemeriksaan intensif ten­tang apa yang perlu kita lakukan untuk melaksanakan tanggung jawab pengelolaan nuklir di Australia,” kata Morrison, meru­juk pada kewajiban perjanjian internasional tentang penanganan bahan bakar nuklir.

“Tapi biar saya perjelas. Australia tidak berusaha untuk memperoleh senjata nuklir atau membangun kemampuan nuklir sipil,” tegasnya.

Baca juga : Hasil Liga Inggris: Liverpool Teratas, Man City Ngamuk

Dikutip Reuters, pejabat senior AS menggambarkan perjanjian itu sebagai keputusan mendasar, yang mengikat Australia secara tegas dengan ASdan Inggris sela­ma beberapa generasi. Perjanjian tersebut mengakhiri kontrak senilai 90 miliar dolar AS atau sekitar Rp 1.300 triliun yang ditandatangani Australia denganperusahaan Prancis Naval Group pada 2016. Kesepakatan itu macet karena biaya terlalu tinggi, terjadi penundaan, dan perubahan desain.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.