Dark/Light Mode

Rame-rame Hadang Dominasi China

AS-Inggris Persenjatai Australia Kapal Nuklir

Jumat, 17 September 2021 06:20 WIB
Presiden Joe Biden berbicara dalam video konferensi di Gedung Putih pada 15 September 2021 dengan PM Inggris Boris Johnson (kanan) dan PM Australia Scott Morrison (kiri). (Foto: Bloomberg/ Stefani Reynolds).
Presiden Joe Biden berbicara dalam video konferensi di Gedung Putih pada 15 September 2021 dengan PM Inggris Boris Johnson (kanan) dan PM Australia Scott Morrison (kiri). (Foto: Bloomberg/ Stefani Reynolds).

 Sebelumnya 
Sebelum pengumuman aliansi, pejabat AS mengatakan, langkah ketiga negara itu bertujuan me­nahan gerakan China di Indo Pasifik. Pejabat yang tidak disebutkan namanya itu menga­takan, pembentukan aliansi itu tidak hanya untuk satu negara tertentu. Tapi untuk memelihara keterlibatan dan deterensi ketiga negara tersebut di Indo Pasifik. Baik AS, Inggris dan Australia sepakat untuk berbagi informasi di tiga bidang seperti kecerdasan buatan, kapabilitas pertahanan siber, dan bawah laut.

Hingga saat ini AS hanya berbagi informasi teknologi propulsi nuklir dengan Inggris. Biden mengatakan, Australia tidak ingin mengembangkan program senjata nuklir. “AS berbagi informasi terbatas untuk membantu Australia mengem­bangkan armada kapal selam nuklir,” ungkapnya.

Baca juga : Samsung Donasikan Alat Kesehatan Senilai 4 Miliar

AS Vs China

Aliansi baru ini diumumkan saat hubungan AS dan China se­dang memburuk. Beijing mem­protes pemerintahan Biden yang berulang kali menuding China melanggar hak asasi manusia di Provinsi Xinjiang, menekan aktivis demokrasi di Hong Kong, dan membobol keamanan siber AS. AS juga menyalahkan China atas kegagalan menahan pandemi Corona Virus Disease (Covid).

Baca juga : Pengungsi Afghanistan Tujuan Inggris Melahirkan Di Atas Ketinggian 30 Ribu Kaki

Meski Gedung Putih dengan terbuka mengkritik China, tapi pemerintahan Biden mengata­kan, ingin bekerja sama dengan Negeri Tirai Bambu pada isu-isu yang menjadi kepentingan ber­sama. Kerja sama itu seperti me­nahan penyebaran virus Corona dan perubahan iklim.

Pekan lalu, Biden dan Presiden China Xi Jinping berbicara di telepon. Xi pada kesempatan itu mengungkapkan, kebijakan luar negeri AS membuat hubungan kedua negara, sangat sulit. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.