Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kasus Pemotongan Insentif ASN, KPK Panggil Bupati Sidoarjo Jumat Lusa
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- Polisi Tangkap Pengemudi Fortuner Pemalsu Pelat TNI Yang Ngaku Adik Jenderal
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Bobby Tetap Mau Daftar Jadi Bacagubnya PDIP
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Mantan Presiden Aljazair Abdelaziz Bouteflika Meninggal Dunia Di Usia 84
Sabtu, 18 September 2021 09:41 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Mantan Presiden Aljazair, Abdelaziz Bouteflika meninggal dunia di usia 84, dua tahun lebih setelah ia mengundurkan diri di bawah tekanan protes massa dan tentara.
Bouteflika, seorang veteran perang kemerdekaan Aljazair, telah memerintah negara Afrika Utara itu selama dua dekade sebelum pengunduran dirinya pada April 2019.
Kala itu, marak demo menolak rencananya untuk mencalonkan diri dalam masa jabatan kelima.
Sejak kena stroke tahun 2013, Bouteflika jarang terlihat di depan umum.
Baca juga : Bintang Legendaris Koes Hendratmo Meninggal Dunia Di Usia 79 Tahun
Penyelidikan Kasus Korupsi
Dalam upaya mengakhiri protes yang menuntut reformasi politik dan ekonomi, pihak berwenang meluncurkan penyelidikan korupsi setelah Bouteflika mundur. Ini belum pernah terjadi sebelumnya.
Penyelidikan korupsi ini berbuntut pemenjaraan beberapa pejabat senior, termasuk saudara dan penasihat Bouteflika yang kuat, Said.
Said dipenjara 15 tahun, atas banyak tuduhan. Termasuk berkomplot melawan negara.
Baca juga : Gangguan Mesin, Batik Air Aceh-Jakarta Mendarat Darurat Di Kualanamu
Karier Bouteflika
Setelah kemerdekaan Aljazair dari Perancis pada tahun 1962, mantan presiden Bouteflika menjadi Menteri Luar Negeri pertama Aljazair dan tokoh berpengaruh dalam Gerakan Non-Blok yang memberikan suara global ke Afrika, Asia dan Amerika Latin.
Sebagai Presiden Majelis Umum PBB, Bouteflika mengundang mantan pemimpin Palestina Yasser Arafat untuk berpidato di badan tersebut pada tahun 1974.
Ini merupakan sebuah langkah bersejarah menuju pengakuan internasional atas perjuangan Palestina.
Baca juga : Gandeng Poros Muda Indonesia, Polri Gelar Vaksinasi Di Universitas Jakarta
Bouteflika juga menuntut agar China diberi kursi di PBB, dan mencerca pemerintahan apartheid di Afrika Selatan.
Dia memperjuangkan negara-negara pasca-kolonial, menantang apa yang dilihatnya sebagai hegemoni Amerika Serikat, dan membantu negaranya menjadi benih idealisme tahun 1960-an.
Dia juga menyambut Che Guevara, dan Nelson Mandela muda mendapatkan pelatihan pertamanya di Aljazair.
Black Panther Eldridge Cleaver, dalam pelarian dari polisi AS, diberi perlindungan.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya