Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Berargumen Soal Masker, Kasir Minimarket Pom Bensin Di Jerman Tewas Ditembak

Selasa, 21 September 2021 22:35 WIB
Berargumen Soal Masker, Kasir Minimarket Pom Bensin Di Jerman Tewas Ditembak

RM.id  Rakyat Merdeka - Publik Jerman tersentak. Kasir minimarket pom bensin berusia 20 tahun, tewas ditembak pada Sabtu (18/9) malam, setelah berargumen soal masker, dengan seorang pengunjung toko yang hendak membeli bir.

Kasir tersebut mengatakan, pihaknya tidak akan mentoleransi siapa pun yang melanggar prokes. Apalagi, dengan kekerasan. 

Pembunuhan di kota barat Idar-Oberstein itu pun menjadi headlines media setempat.

Baca juga : Peternak Blitar: Terima Kasih Pak Presiden Dan Pak Mentan, Jagung Sudah Diterima

Menurut keterangan jaksa, kasir pom bensin itu telah meminta seorang pria berusia 49 tahun yang ingin membeli bir, untuk mematuhi aturan dan mengenakan masker.

Namun, pria itu menolak. Dia pergi, tetapi kembali kemudian mengenakan masker yang kemudian dibukanya, ketika dia mendekati kasir tersebut. Tak lama, pelaku mengeluarkan pistol dan menembak kepala kasir dari depan.

"Korban jatuh ke lantai dan langsung tewas," kata Jaksa Kai Fuhrmann kepada wartawan.

Baca juga : Kinerja Moncer, PLN Raih Penghargaan 1st The Best of The Best Human Capital

Tersangka kemudian menyerahkan diri di kantor polisi. Pria yang akhirnya ditahan itu, mengaku stres dengan aneka prokes terkait Corona.

Pembunuhan itu terjadi seminggu sebelum pemilihan federal. Di tengah situasi ini, partai sayap kanan Alternatif Untuk Jerman (AfD) berkampanye anti-lockdown dan anti-vaksin.

Dalam jajak pendapat, partai tersebut menampung banyak orang yang tak percaya Covid, dengan angka 11 persen.

Baca juga : Kimia Farma Kasih Vitamin Buat Para Nakes Di Jateng

Hari ini, politisi menanggapi pesan yang beredar di media sosial dari kelompok sayap kanan dan 'Querdenker' (pemikir lateral) yang menyangkal Covid, untuk menunjukkan simpati terhadap si pembunuh.

"Ini menjijikkan. Pembunuhan disalahgunakan untuk memicu kebencian," kata Menteri Kehakiman Christine Lambrecht seperti dikutip Reuters, Selasa (21/9).

"Negara harus melawan radikalisasi para penyangkal Covid, yang nekat menggunakan kekerasan dengan segala cara," pungkasnya. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.