Dark/Light Mode

Peternak Blitar: Terima Kasih Pak Presiden Dan Pak Mentan, Jagung Sudah Diterima

Senin, 20 September 2021 16:13 WIB
Jagung yang diterima peternak Blitar/Ist
Jagung yang diterima peternak Blitar/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan intervensi konkret untuk menstabilkan harga pakan yang mengalami kenaikan dan harga telur yang mengalami penurunan. 

Untuk memenuhi pasokan jagung pakan bagi peternak mandiri, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengeluarkan kebijakan berupa bantuan kirim jagung bagi peternak. Salah satunya terjadi di peternak Blitar, Jawa Timur.

“Hari ini sudah diterima jagung dari Pak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Jagung ini akan kami manfaatkan untuk pakan ternak ayam kami di wilayah Blitar. Terima kasih Bapak Presiden dan Bapak Menteri Pertanian, bantuan ini sangat membantu peternak di wilayah Blitar,” demikian dikatakan Rofi, peternak dari Kelompok Ternak Layer Mandiri Blitar, Senin (20/9).

Rofi menegaskan, tetap akan mengutamakan bahan baku pakan dalam negeri, yakni jagung yang diproduksi petani dalam negeri sehingga ada kerja sama dengan petani jagung di Sumenep, Bojonegoro, Blitar dan Lamongan dengan peternak Blitar yang dilakukan Kementan. Ini sangat membantu untuk jaminan pasokan jagung sebagai bahan baku pakan. 

Rofi mengaku, saat dipanggil Presiden ke istana, disampaikan bagaimana mencari jalan keluar agar telur bisa terserap. Pasalnya, harga telur ditekan kekuatan harga pasar.

“Kami tidak akan menekan petani. Jika harga pakan naik maka kami berharap pada kebijakan pemerintah yang imbang buat petani dan peternak,” harapnya

Baca juga : Lestari: Perempuan Harus Melek Dan Terjun Ke Politik

Untuk harga jagung, lanjut Rofi, peternak bisa menyelesaikan dengan kemitraan petani jagung. Asalkan, pabrik pakan dan pedagang jagung ini bersama-sama peternak menjaga harga pakan dan harga jagung, membeli dengan harga wajar. 

Menurut Rofi, sumber masalah jagung ada pada harga pasar pakan. Ada dominasi pabrik terhadap pasar pakan, mempunyai stok jagung dan itu bisa menpengaruhi harga jagung. 

Solusinya, masalah hubungan antara peternak yang besar dengan kecil supaya take and give, tidak saling mematikan. 

“Kami ingin petani jagung menikmati untung. Peternak untung, pabrik juga untung dan konsumen juga enak. Semua seimbang lah,” tandas Rofi.

Hal sama disampaikan Sukarman, Ketua Koperasi Peternak Unggas Sejahtera Kabupaten Blitar. Dia mengucapkan terima kasih karena mendapatkan distribusi jagung yang pendistribusian dibiayai Kementan. Jagung sudah didrop ke para peternak. 

“Terima kasih kami ucapkan untuk Bapak Presiden dan Bapak Menteri yang telah membantu penyediaan jagung, hari ini datang 100 ton di dua titik. Kami menunggu pengiriman berikutnya, sekali lagi terima kasih,” ujar Sukarman.

Baca juga : Pakar: Sidang Harus Terpisah, Jangan Disatukan

Sementara, Suprans, salah satu petani jagung Blitar, berharap untuk menjamin pasokan jagung bagi peternak mandiri, produksi petani dapat ditampung semua sehingga nantinya tidak ada masalah kelangkaan stok jagung untuk pakan. 

“Kalau perlu penambahan lagi, kami akan dukung. Kami perlu pipanisasi untuk pengairan supaya petani bisa tanam jagung demi mencukupi kebutuhan peternak yang lebih banyak,” ujar Suprans.

Selain bantuan nyata pada jagung, Sabtu (19/9), Kementan melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan juga menggelar penandatanganan perjanjian kerja sama antara petani jagung di Sumenep, Bojonegoro, Blitar dan Lamongan dengan peternak Blitar sehingga pendistribusian jagung ke peternak layer mandiri benar-benar terjamin. 

Kerja sama ini berlaku hingga 31 Desember 2022 dan dapat diperpanjang lagi sesuai kebutuhan dan kesepakatan.

Pada pertemuan tersebut, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur Hadi Sulistyo mengatakan, surplus jagung di Jatim sebesar 3,9 juta ton pipil kering. 

Perkembangan jagung di Jatim berdasar realisasi luas panen mencapai 1,061 juta ha dengan potensi hasil 5,88 juta ton pipil kering.

Baca juga : Rekonstruksi Hunian Pasca Bencana Sangat Diperlukan

Dengan demikian, adanya kerja sama petani jagung binaan Kementan di Jawa Timur dengan peternak Blitar, dapat menjamin harga jagung petani dan pasokan jagung bagi peternak dengan harga wajar.

Kalau hitungan kebutuhan pakan ternak 3,6 juta ton, maka produksi jagung Jatim bisa dikatakan mampu memenuhi. Memang setiap tahun terjadi permintaan jagung baik pakan maupun pangan, sehingga memang perlu petani jagung dan peternak duduk bersama mengatasi solusi harga pakan ternak.

Hadi meyakinkan, produksi jagung di Jatim lebih dari cukup. Ini berdasarkan laporan dari Kabupaten-kabupaten tentang kondisi panen jagung. 

Tanam  jagung akan dimulai Oktober dan Dinas Pertanian kabupaten akan terus melaporkan data panen jagung secara mingguan. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.