Dark/Light Mode

Pemerintah AS Dan China Lepas Tahanan

CFO Huawei Dibarter Dua Warga Kanada

Senin, 27 September 2021 06:40 WIB
Putri pendiri Huawei Meng Wanzhou bahagia saat mendarat di Bandara Shenzen, Provinsi Guangdong, China, Sabtu (25/9). (Foto/REUTERS/CCTV).
Putri pendiri Huawei Meng Wanzhou bahagia saat mendarat di Bandara Shenzen, Provinsi Guangdong, China, Sabtu (25/9). (Foto/REUTERS/CCTV).

RM.id  Rakyat Merdeka - Pembebeasan putri pendiri Huawei, Meng Wazhou oleh Pemerintah Amerika Serikat (AS) kental nuasa politis ketimbang pertimbangan hukum. Sebab, setelah kejadian itu diikuti pelepasan dua tahanan berkewarganegaraan Kanada oleh Pemerintah China. Pembebasan keduanya seperti barter tahanan.

Chief Financial Officer (CFO) Huawei Meng Wanzhou, dibe­baskan Pemerintah Amerika Serikat (AS), Sabtu (25/9). Pem­bebasan Meng dibalas China dengan melepaskan dua warga negara Kanada, Michael Kovrig dan Michael Spavor, di waktu yang sama.

Dikutip CBC News, Minggu (26/9), kedatangan Meng di China disambut bagai pahla­wan. Meng mendarat di Shen­zhen, China Selatan, mengena­kan gaun merah. Saat keluar dari pesawat carteran, Meng dihadiahi karangan bunga seba­gai ucapan selamat datang.

Baca juga : Pak Kapolri Banjir Pujian

Kerumunan para simpatisan meneriakkan slogan-slogan patriotik dan mengangkat tinggi-tinggi spanduk merah untuk menyambut kepulangannya.

“Saya akhirnya kembali ke rumah,” kata Meng seper­ti dikutip media China, tab­loid Global Times.

“Penantian di negara asing penuh dengan penderitaan. Saya tidak bisa berkata-kata saat kaki saya menyentuh tanah China,” sambungnya.

Baca juga : Pemerintah Wajib Gencarkan Sosialisasi Penerapan Pajak Karbon

Huawei dalam sebuah pernyataan menyebut, mereka menanti­kan untuk melihat Meng kembali ke rumah dengan selamat untuk bersatu kembali dengan keluar­ganya. Media China menyambut kepulangan Meng tetapi diam tentang Kovrig dan Spavor.

Pembebasan Meng mengakhiri pertarungan ekstradisi dari Kanada ke AS yang hampir berlangsung tiga tahun. Selama lebih dari 1.000 hari, Meng menjalani tahanan rumah di Vancouver, Kanada.

Meng diizinkan pulang setelah mencapai kesepakatan dengan jaksa AS pada Jumat (24/9) untuk mengakhiri kasus peni­puan bank terhadapnya. Drama ekstradisi telah menjadi sumber utama perselisihan antara China dan Kanada.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.