Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Palestina Berharap Indonesia Bisa Rayu AS

Selasa, 21 Mei 2019 12:09 WIB
Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair AlShun pada Konferensi Pers dalam rangka Peringatan Hari Nakbah (Hari Kehancuran) Palestina di Jakarta, Jumat (17/5/2019). (Foto : Antara).
Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair AlShun pada Konferensi Pers dalam rangka Peringatan Hari Nakbah (Hari Kehancuran) Palestina di Jakarta, Jumat (17/5/2019). (Foto : Antara).

RM.id  Rakyat Merdeka - Rakyat Palestina berharap posisi Indonesia sebagai Ketua Dewan Keamanan (DK) PBB memberikan memuluskan upaya Palestina menjadi sebuah negara merdeka. Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair al-Shun berharap Indonesia bisa melunakkan Amerika Serikat (AS) di PBB.

“Kami harap Indonesia bisa memuluskan upaya Palestina berdamai dan merdeka dari pendudukan Israel,” harap Dubes Zuhair saat mengadakan jumpa pers di Kedutaan Besar Palestina, Jakarta, Jumat siang (17/5).

“Semoga dengan keberadaan Indonesia di DK PBB bisa menggerakkan atau melunakkan Amerika dan Israel, dan juga menggerakkan seluruh dunia agar lebih kuat,” harapnya.

Zuhair mengaku tak menyangka Indonesia berani tampil di berbagai forum internasional untuk membela kepentingan Palestina, termasuk saat menjadi ketua DK PBB.

Baca juga : Kadin Berharap Aksi 22 Mei Berjalan Damai

“Di luar dugaan kami, mereka selalu berdiri paling depan. Kami mengucapkan penghargaan setinggi-tingginya atas perhatian dan bantuan Indonesia kepada rakyat Palestina,” tutur Zuhair.

Selama kepemimpinan Indonesia sepanjang bulan Mei ini, DK PBB memang menggelar sejumlah rapat yang berkaitan dengan isu perdamaian Israel- Palestina. Pada awal Mei lalu, misalnya, Indonesia menggagas diskusi informal DK PBB untuk membahas permukiman ilegal Israel di tanah Palestina yang dianggap sebagai salah satu ganjalan dalam proses perdamaian.

Utusan AS untuk urusan Timur Tengah, Jason Greenbalt, mencerca diskusi tersebut karena mengulangi pembicaraan yang tidak ada gunanya sebab terus mengkritik Israel.

“Mari kita semua berhenti berpura-pura bahwa permukiman adalah apa yang selama ini mengganjal proses perdamaian yang sedang dinegosiasikan,” tuturnya.

Baca juga : Jelang 22 Mei, Malaysia Minta Warganya Di Indonesia Berhati-hati

“Sikap lelucon dan obsesif yang berfokus pada satu aspek konflik rumit ini tidak membantu siapa pun,” imbuhnya.

Greenbalt menganggap rapat itu mengucilkan Israel atas perluasan permukimannya di tanah Palestina selama ini, tapi gagal mengecam gerakan kelompok Hamas dan Jihad Islam yang menembakkan roket ke wilayah Israel.

“Alih-alih menuntut pertanggungjawaban dari Hamas dan Jihad Islam, kita malah mengulangi poin pembicaraan usang dan melelahkan yang telah berlangsung selama 20 tahun,” kata Greenblatt.

Greenblatt pun menyinggung proposal gagasan Presiden Donald Trump untuk perdamaian Israel-Palestina yang disebutnya akan “menawarkan pendekatan baru yang lebih segar.”

Baca juga : Bamsoet Ajak Anak Yatim Doakan Bangsa Indonesia

Dia mengatakan proposal tersebut akan lebih “realistis dan ramah diimplementasikan” dan merupakan “paket perdamaian yang tepat untuk kedua belah pihak.”

Proposal berisi rencana perdamaian antara Israel dan Palestina itu rencananya akan diumumkan sekitar awal Juni, setelah bulan Ramadan selesai. Dokumen tersebut disebut-sebut tak akan menyertakan solusi dua negara yang selama ini dianggap komunitas internasional sebagai jalan keluar mendamaikan Palestina-Israel.

Untuk membahas lebih lanjut isu ini, Indonesia akan kembali memimpin rapat DK PBB soal situasi Timur Tengah dengan salah satu agenda pembahasan keberlanjutan proses perdamaian Israel dan Palestina. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :