Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Korut Dilanda Krisis Pangan

Rakyat Sudah Kelaparan, Eh Disuruh Kurangi Makan

Sabtu, 30 Oktober 2021 06:30 WIB
Angsa hitam di peternakan Kwangpho Duck Farm, pantai timur Korea Utara. (Foto: KCTV/Via FT).
Angsa hitam di peternakan Kwangpho Duck Farm, pantai timur Korea Utara. (Foto: KCTV/Via FT).

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Korea Utara (Korut) menyarankan rakyatnya menghemat pasokan makanan hingga tahun 2025. Padahal, setahun belakangan ini rakyat Korut sudah menderita kelaparan karena jalur pasokan bantuan kemanusiaan dari China ditutup akibat pandemi Covid-19.

Rakyat yang sudah kelaparan, kini diminta mengencangkan ikat pinggang.

Baca juga : Komisi IX DPR: Kalau Izin Vaksin Zifivax Sudah Keluar, Aman Digunakan

Radio Free Asia memberitakan, setiap warga Korut didatangi aparat ke rumah masing-masing. Rakyat disarankan mengurangi porsi makam hingga 2025.

Menurut pejabat itu, Korut masih akan krisis karena akses perdagangan dengan China. Mendengar pernyataan pemerintah, warga merasa terpukul dan sedih.

Baca juga : Kader Demokrat Minta KPK Turun Tangan Selidiki Anggaran Banprov Jabar

“Situasi pangan sekarang saja sudah gawat dan warga menderita. Ketika pemerintah meminta warga berhemat dan mengkonsumsi makanan lebih sedikit hingga 2025, mereka tak bisa berbuat apa-apa. Hanya dapat sedih,” ujar warga yang enggan diungkap identitasnya itu kepada Radio Free Asia, Kamis (28/10).

Saat ini, Korut sedang dilanda krisis pangan akibat penutupan perbatasan demi mencegah penu&laran Covid-19. Selain itu, industri agrikultur Korut juga terpukul akibat sejumlah bencana.

Baca juga : Klarifikasi Soal Fajar/Rian, Menpora : Justru Saya Puji Kualitas Mereka

Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) menyatakan bahwa Korut menghadapi kekurangan pangan sekitar 860 ribu ton pada tahun ini. Korut diproyeksikan hanya menghasilkan 5,6 juta ton biji-bijian di tahun ini.

Jumlah itu kurang 1,1 juta ton dari angka yang dibutuhkan Korut untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh warganya. Meski akan ditambah dengan impor yang ditargetkan 205 ribu ton, Korut tetap akan menghadapi kemungkinan kekurangan pangan sekitar 860 ribu ton.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.