Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bertemu PM Australia, Presiden Jokowi Bahas Vaksin Covid Hingga Perubahan Iklim

Sabtu, 30 Oktober 2021 19:23 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pertemuan bilateral bersama Perdana Menteri (PM) Australia, Scott Morrison, Sabtu (30/10). (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pertemuan bilateral bersama Perdana Menteri (PM) Australia, Scott Morrison, Sabtu (30/10). (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengawali agenda kerjanya di Roma, Italia, dengan mengadakan pertemuan bilateral bersama Perdana Menteri (PM) Australia, Scott Morrison, Sabtu (30/10).

Dalam pertemuan yang berlangsung di Hotel Splendide Royal itu, kedua pemimpin membahas tiga hal utama. Mulai dari vaksinasi, hingga isu perubahan iklim.

"Untuk hubungan bilateral saya senang melihat kemajuan yang terus terjadi. Pertama, saya sampaikan apresiasi atas dukungan vaksin Australia untuk Indonesia, 1,2 juta dosis vaksin telah tiba minggu lalu dan kami sambut baik rencana kedatangan 10,5 juta dosis vaksin," ujar Presiden Jokowi dalam keterangan persnya.

Menurut Presiden, saat ini kondisi Covid-19 ini sudah sangat membaik. Positivity rate di Tanah Air, sudah berada di bawah 1 persen. Sementara lebih 185 juta vaksin telah disuntikkan. "Tidak kalah pentingnya protokol kesehatan masih terus kita jaga," tuturnya

Baca juga : Ketemu Dubes India, Dirjen Bimas Hindu Bahas Rencana Kerja Sama Bilateral

Sementara tren penanganan Covid-19 yang telah membaik tersebut membuka ruang bagi kedua negara untuk mulai memikirkan pemulihan ekonomi. Salah satunya, di sektor pariwisata.

Oleh karena itu, Presiden Jokowi mengusulkan pembentukan vaccinated travel lane (VTL) Indonesia dan Australia dan kerja sama saling pengakuan sertifikat vaksin.

"Saya paham dua Menteri Luar Negeri sudah mulai mengomunikasikan kemungkinan kerja sama itu. Mudah-mudahan VTL dan pengakuan sertifikat vaksin dapat segera diselesaikan. Saya yakin ini akan mendorong percepatan pemulihan ekonomi, tentu dengan aman," tuturnya.

Selain itu, Presiden Jokowi ingin Indonesia dan Australia dapat terus melakukan kerja sama pembangunan ekonomi hijau dan transisi energi.

Baca juga : Bertemu Menteri PEA, Menaker Berunding Soal Penempatan PMI

Menurut Presiden Jokowi, isu teknologi dengan harga terjangkau dan investasi memegang peran penting bagi keberhasilan transformasi ekonomi.

"Oleh karena itu, saya sambut baik Joint Statement on Cooperation on the Green Economy and Energy Transition. Kerja sama yang termuat dalam joint statement ini sejalan dengan semangat presidensi G20 Indonesia di tahun 2022," beber mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Di masa presidensi Indonesia, Presiden Jokowi hendak mendorong sejumlah kerja sama konkret di beberapa sektor utama. Sektor-sektor itu yakni digital, transisi energi, dan inklusi keuangan.

Di sektor digital, Presiden Jokowi ingin memastikan transisi digital yang inklusif bagi pertumbuhan dan pembangunan.

Baca juga : Presiden Jokowi Siap Terima Presidensi G20 Dari Italia

Di sektor transisi energi, G20 harus dapat memastikan ketersediaan teknologi rendah karbon dengan harga terjangkau sehingga transisi energi dapat dilakukan oleh semua negara. Sementara di sektor inklusi keuangan, secara khusus Presiden menekankan soal UMKM dan perempuan.

"Saya harap dukungan kuat Australia bagi ketiga usulan Indonesia tersebut. Saya juga berharap untuk dapat menyambut Yang Mulia secara pribadi tahun depan saat KTT kami di Bali, tanggal 30-31 Oktober 2022," pintanya.

Dalam pertemuan itu, Jokowi didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.