Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tangkal Perubahan Iklim

Dubes Jenkins: Indonesia Punya Peran Besar Untuk Dimainkan

Senin, 1 November 2021 20:07 WIB
Dubes Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins (Foto: Istimewa)
Dubes Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kondisi pemanasan global yang semakin buruk membuat seluruh negara harus menyatakan komitmennya dalam mengurangi emisi karbon. Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins mengatakan, saat ini dunia berada pada posisi “berhasil atau gagal” terkait nasib bumi. 

Dubes Jenkins mengingatkan, kenaikan suhu rata-rata global sebesar 2,7 derajat celcius akan menjadi bencana bagi dunia. “KTT Perubahan Iklim COP26 di Glasgow, Skotlandia adalah kesempatan terakhir dan terbaik kita untuk membatasi kenaikan itu hingga 1,5 derajat celcius," ujar Jenkins, dalam keterangan yang diterima RM.id, Senin (1/11). 

Dia menegaskan, Indonesia memiliki peran besar untuk dimainkan dalam menangkal perubahan iklim. “Saya tahu Indonesia telah datang ke Glasgow untuk melanjutkan kepemimpinan iklimnya," sambung Jenkins. 

Baca juga : PSIS Semarang Vs Bali United, Duel Tim Papan Atas

Saat ini, Presiden Jokowi sedang berada di Glasgow untuk mengikuti KTT Perubahan Iklim COP26. Jokowi akan menyampaikan national statement dalam upacara pembukaan KTT COP26 yang digelar di Scottish Event Campus (SEC).

Jenkins menambahkan, semua pihak perlu membuat komitmen yang jelas agar dunia terhindar dari bencana iklim. “Juga menyiapkan rencana terperinci untuk mewujudkan perubahan yang perlu kita buat,” tutupnya. 

Sebelumnya, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengajak para pemimpin dunia untuk melakukan tindakan nyata demi memperlambat pemanasan global. Dia menegaskan, dunia sudah tidak mempunyai waktu lagi untuk memerangi perubahan iklim. Ia mengibaratkan kondisi saat ini dengan istilah 'satu menit lagi menuju tengah malam'.

Baca juga : MenKop Ingin Direktori Digital Perluas Pasar UMKM Tanah Air

"Ini saatnya kita bergerak dari aspirasi menuju tindakan untuk memperlambat pemanasan global," kata PM Johnson.

Dia memandang, KTT COP26 merupakan momen kritis. Menurut dia, hasil yang ambisius dari COP26 akan didapat, asalkan semua negara berkomitmen.

Dalam COP21 di Paris pada 2015, negara-negara dunia berkomitmen menjaga kenaikan suhu global di bawah 2 derajat celcius, atau sebisa mungkin dipertahankan di angka 1,5 derajat. Pemangkasan penggunaan batu bara di level global dinilai dapat membantu menahan laju pemanasan global.

Baca juga : Indonesia Peluang Masuk Final, Ini Harapan Stiker Taufik Hidayat

Pernyataan PM Johnson dinilai dapat membantu membujuk negara-negara lain untuk menghentikan penggunaan batu bara secara bertahap. Hal tersebut merupakan salah satu tujuan utama yang ingin dicapai Inggris melalui COP26. Britania Raya menjadi tuan rumah KTT COP26 di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa banyak negara tidak melakukan cukup aksi untuk membatasi emisi gas rumah kaca yang menyebabkan suhu global meningkat. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.