Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Nyentrik, Menlu Tuvalu Sampaikan Pidato COP 26 Dengan Kaki Terendam Air Laut

Senin, 8 November 2021 16:15 WIB
Menteri Luar Negeri Tuvalu Simon Kofe menyampaikan pidatonya dalam Konferensi Perubahan Iklim PBB di Glasgow, Skotlandia dari tepi laut. (Foto: Facebook)
Menteri Luar Negeri Tuvalu Simon Kofe menyampaikan pidatonya dalam Konferensi Perubahan Iklim PBB di Glasgow, Skotlandia dari tepi laut. (Foto: Facebook)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Luar Negeri Tuvalu Simon Kofe menyampaikan pidatonya dalam Konferensi Perubahan Iklim PBB di Glasgow, Skotlandia dengan cara yang unik.

Mengenakan setelan jas formal lengkap dengan dasi berwarna biru dongker, Kofe menyampaikan pesannya untuk event COP26 dari tepi laut.

 

Baca juga : Tinjau Banjir Gresik, Mensos Pastikan Stok Makanan Dan Tenda

 

Dia menghadap mimbar yang dilengkapi mikropon. Di belakangnya terpasang bendera Tuvalu dan PBB. Celana panjangnya digulung hingga selutut, dengan kaki terendam air laut.

Foto yang viral di media sosial ini dimaksudkan untuk menegaskan perjuangan negara Kepulauan Pasifik yang berada di dataran rendah, dalam menghadapi ancaman kenaikan tinggi permukaan air laut.

Baca juga : Penari Barong Bali Sebut Sandi Pemimpin Idaman Kaum Milenial

"Kami menyandingkan seruan dalam COP26 dengan situasi kehidupan nyata di Tuvalu, terkait dampak perubahan iklim dan kenaikan tinggi air laut. Situasi ini mendorong Tuvalu untuk menekankan pentingnya masalah mobilitas manusia, sebagai hal mendasar dalam upaya penanganan iklim," kata Kofe dalam pesan videonya, seperti dikutip CNN, Senin (8/11).

Pesan video itu direkam oleh penyiar publik TVBC di ujung Fongafale, pulau utama ibukota Funafuti.

Video tersebut akan ditampilkan dalam KTT Iklim pada Selasa (9/11) besok,  di tengah seruan pemimpin regional untik mendorong tindakan yang lebih agresif dalam mengatasi dampak perubahan iklim.

Baca juga : Jaringan Kabel Udara Terus Beranak Pinak

Banyak negara yang selama ini menjadi kontributor utama polusi, berjanji mengintensifkan pengurangan karbon dalam beberapa dekade mendatang. Sebagian bertekad mencapai emisi nol karbon bersih pada tahun 2050. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.