Dark/Light Mode

Masyarakat Perlu Teredukasi Pengendalian Iklim

Jumat, 6 September 2019 21:15 WIB
Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Untuk mengurangi risiko dampak perubahan iklim, seluruh masyarakat Indonesia perlu tereduksi dan memahami soal upaya pengendalian perubahan iklim.

Upaya edukasi ini merupakan tugas bersama, yang memerlukan dukungan dan partisipasi aktif seluruh pihak. Termasuk pemerintah, para ilmuwan, akademisi, organisasi non-pemerintah, dunia usaha dan masyarakat umum.

Demikian disampaikan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi KLHK, Agus Justianto dalam pembukaan 9th Indonesia Climate Change Forum and Expo (ICCFE) 2019 di Santika Premiere Dyandra Hotel & Convention, Medan, Sumatera Utara, Kamis (5/9).

"Langkah-langkah antisipatif untuk meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap dampak perubahan iklim perlu dipersipakan dengan baik dan perlu diperkuat untuk dapat berkelanjutan," kata Siti.

Salah satu aksi kongkrit dari KLHK menurut Menteri Siti adalah Program Kampung Iklim (ProKlim) yang merupakan program unggulan KLHK menghadapi perubahan iklim dan pengurangan emisi GRK di tingkat tapak.

Baca juga : Hari Ini Presiden Jokowi Serahkan Tanah Objek Reforma Agraria untuk Kalimantan

Proklim merupakan kebijakan KLHK tertuang dalam Peraturan Menteri LHK No. 84/2016, dengan Proklim, KLHK mendorong agar terbentuk Gerakan Nasional Pengendalian Perubahan Iklim berbasis komunitas, sehingga diharapkan terbentuk pemahaman yang lebih baik terhadap perubahan iklim dan dampaknya, serta mendorong partisipasi aktif dan berkelanjutan dari seluruh pemangku kepentingan.

Sejalan dengan itu, Pameran 9th Indonesia Climate Change Forum and Expo (ICCFE) 2019 yang digelar bersama dengan Pekan Lingkungan Hidup Sumatera Utara tahun 2019 juga menjadi salah satu upaya mengedukasi masyarakat tentang pengendalian perubahan iklim tersebut, yaitu dengan mensosialisasikan aksi-aksi adaptasi dan mitigasi yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Badan Usaha dan juga Komunitas Masyarakat.

Sosialisasi ini khususnya ditujukan untuk generasi muda yang kedepan akan memegang kendali arah pembangunan bangsa Indonesia, agar berjalan pada track pembangunan hijau yang ramah lingkungan.

Pemeran yang diselenggarakan KLHK bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara diharapkan dapat memperkuat upaya Indonesia dalam mencapai target penurunan emisi GRK pada tahun 2030 sebesar 29% dengan upaya sendiri.

Dan sampai dengan 41% jika ada kerjasama internasional, sesuai komitmen Pemerintah Indonesia pada Paris Agreement to the United Nations Framework Convention on Climate Change (Persetujuan Paris atas Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Perubahan Iklim) yang telah diratifikasi melalui Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2016 pada tanggal 24 Oktober 2016.

Baca juga : 7 Prioritas RPJMN 2020-2024, Perkuat Hubungan Pusat dan Daerah

"Indonesia Climate Change Forum & Expo ini sekaligus merupakan salah satu kegiatan pendukung menuju Conference of Parties 25 (Road to COP25) yaitu konferensi tahunan perubahan iklim dari para pihak, yang tahun 2019 ini akan dilangsungkan di Santiago, Chile," imbuh Menteri Siti.

Untuk Indonesia penurunan emisi sebesar 29 % akan dicapai dari komponen forest and land use sebesar 17 % dari energi sebesar 11 % dan dari industri dan sampah dan lain-lain sebesar 1 %.

Tentunya tidak mudah mencapainya, penguatan sinergi dan koordinasi program pengendalian perubahan iklim perlu terus dibangun baik secara vertikal antara pemerintah pusat dan daerah, maupun secara horizontal dengan melibatkan seluruh sektor/pihak terkait di wilayah setempat, sehingga dapat terwujud efisiensi dalam penggunaan sumber daya termasuk anggaran.

Pemerintah Sumatera Utara melalui Wakil Gubernur, Musa Rajekshah mendukung penuh kegiatan ini, dirinya pun memandang penting upaya pengendalian perubahan iklim demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

"Memang kesadaran lingkungan ini yang harus terus kita jaga, sama sama kita jaga karena kepentingannya bukan hanya untuk hari ini tapi juga untuk kepentingan anak cucu kita," ujar Musa.

Baca juga : Sukses Adakan Litbang Iptek, KLHK Raih Prayoga Sala

Pameran 9th Indonesia Climate Change Forum and Expo (ICCFE) 2019 dan Pekan Lingkungan Hidup Sumatera Utara tahun 2019 diikuti oleh 58 peserta dari seluruh Indonesia yang terdiri dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Swasta, dan Komunitas Masyarakat.

Turut hadir dalam pembukaan kegiatan ini Walikota Medan, Pimpinan Forkompinda, Pejabat Eselon I, II dan Kepala UPT Lingkup KLHK, Konsulat Jenderal India, Jerman, Belanda, Malaysia, Bupati, Wakil Kementerian Sosial, Kementerian Perhubungan, Kementerian ESDM, pimpinan OPD Sumatera Selatan, Kepala Sekolah, Pimpinan Dunia Usaha, LSM dan undangan lainnya. [SRI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.