Dark/Light Mode

Modus Baru Kebakaran Hutan, Wiranto Tuding Ada Unsur Politik

Jumat, 13 September 2019 19:55 WIB
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto. (Foto: Istimewa).
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menggelar rapat koordinasi bersama pemerintah daerah dan kementerian/lembaga terkait kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Dalam pembukaannya, ia mengatakan, ada modus operandi baru dalam pembakaran hutan karena politik.

"Pembakaran hutan karena politik di Palangkaraya itu. Misalnya membakar hutan karena ada persaingan politik dalam rangka pilkada, ada juga," ujar Wiranto di Gedung Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Jumat (13/9).

Baca juga : Menteri Siti Ajak Insinyur Se-ASEAN Wujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

Wiranto mengatakan, sebelumnya dia melakukan peninjauan langsung ke lapangan. Ia menemukan penyebab karhutla di antaranya alamiah karena kekeringan dan 99 persen perbuatan manusia.

Perbuatan manusia itu dilakukan para petani yang secara tradisional dan turun temurun melakukan pembakaran hutan menjelang musim hujan.

Menurutnya, hal itu sebenarnya sudah bisa dieleminasi. Kemudian, akibat ulah korporasi juga sebenarnya sudah dapat dikurangi dengan adanya penerapan hukum yang tegas dan lugas.

Baca juga : Peningkatan Hotspot di Wilayah ASEAN Picu Akumulasi Asap

Tidak adanya perasaan jera para pelaku diklaim Wiranto sudah dapat dikurangi.

Namun, muncul modus operandi baru, pembakaran hutan dilakukan karena politik yang terjadi di Palangkaraya, Kalimantan Tengah Wiranto meminta penindakan tegas terhadap pelaku itu dengan ditangkap dan hukum seberat-beratnya.

"Itu juga saya minta ditindak dengan tegas, tangkap saja, hukum seberat-beratnya karena itu jelas-jelas merugikan kepentingan umum," kata Wiranto.

Baca juga : Menteri Siti dan DPR Bahas Rencana Kerja dan Anggaran 2020

Ia menambahkan, rapat itu fokus perbaikan pada penanganan karhutla yang sudah dilakukan sejauh ini. Sehingga segera bisa menekan titik api dan mengurangi paling tidak asap yang sekarang sudah mengganggu masyarakat.

"Mungkin dari rapat ini kita sudah punya solusi bagaimana kita mengatasi itu dengan sempurna," tutur Wiranto.[SRI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.