Dark/Light Mode

Atasi Persoalan Sampah Di Indonesia

Wamen LHK Resmikan Sekolah Sampah Nusantara

Senin, 15 Maret 2021 22:28 WIB
Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong. (Foto: Dok. KLHK)
Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong. (Foto: Dok. KLHK)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong resmikan Sekolah Sampah Nusantara di Bumi Perkemahan Pramuka Cibubur, pada Senin, (15/3).

Sekolah sampah ini merupakan hasil kerjasama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan bersinergi dengan Mountrash Avatar Indonesia, juga Buperta Cibubur.

Baca juga : Perpustakaan Dampingi Masyarakat Desa Bangkitkan Ekonomi Selama Pandemi

Program ini digagas sebagai pengembangan kapasitas Sumber Daya Manusia dalam pengendalian dan penanggulangan sampah. Peluncuran program ini juga menjadi rangkaian dari peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2021 dan merupakan tonggak sejarah baru dalam pengelolaan sampah di Indonesia.

Menteri LHK dalam sambutannya yang dibacakan oleh Wamen LHK, Alue Dohong, mengapresiasi Gerakan Pramuka yang sangat peduli dengan persoalan pengurangan sampah. Wamen Alue mengatakan, Pramuka harus dapat menjadi agen perubahan dalam persoalan persampahan karena menyangkut kepedulian dan perubahan perilaku.

Baca juga : Distribusikan BST, PT Pos Indonesia Manfaatkan Teknologi

“Dengan jumlah anggota Pramuka sebanyak 20-30 juta di seluruh Indonesia, maka akan menjadi kekuatan besar dalam perubahan perilaku masyarakat untuk mencapai target pengelolaan sampah, melalui pengurangan sampah 30 persen dan penanganan sampah 70 persen, sehingga pada tahun 2025 sampah dapat terkelola 100 persen, menuju Indonesia Bebas Sampah,” terang Alue.

Alue menekankan, persoalan sampah harus menjadi perhatian utama, dan dalam penanganannya perlu melibatkan seluruh komponen masyarakat. Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah tentu tidak bisa bekerja sendiri, karena sampah berada dan bersumber dari segala tempat, terutama rumah tangga, industri, pasar-pasar dan dari berbagai aktivitas manusia lainnya.

Baca juga : Bersama 39 Dubes Dan Kemlu Say No To Manel

Ia menegaskan hal ini menjadi persoalan yang sangat serius dengan multi dimensi, forward and backward linkage yang ada sehingga pelibatan seluruh komponen masyarakat menjadi penting dan resonansi kepedulian persoalan sampah secara terus menerus, sungguh-sungguh diperlukan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.