Dark/Light Mode

Distribusikan BST, PT Pos Indonesia Manfaatkan Teknologi

Senin, 15 Maret 2021 12:24 WIB
Presiden Jokowi tengah meninjau penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) di Kantor Pos. (Foto: Istimewa)
Presiden Jokowi tengah meninjau penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) di Kantor Pos. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Percepatan ekonomi nasional di situasi pandemi Covid-19 masih berlanjut. Program Bantuan Sosial Tunai (BST) diputuskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk kembali dilanjutkan hingga April 2021.

Target penerima bertambah menjadi 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Nilai indeks bantuannya tetap sama, yakni Rp 300 ribu per KPM per bulan.

"Anggaran yang kita terima untuk menyukseskan program BST ini sekitar Rp 12 triliun," ujar Ketua Satuan Tugas (Satgas) BST PT Pos Indonesia (Persero), Haris, dalam siaran pers, Senin (15/3).

Baca juga : Latihan Pemulihan, Timnas Wanita Indonesia Dibagi Dua Tim

Adapun pelaksanaan program BST tahun 2021 juga beriringan dengan program Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) oleh Presiden Jokowi.

Haris menyatakan, BST bisa membantu meringankan beban para KPM di tengah pandemi Covid-19. Terutama, bagi kelompok miskin dan rentan. Dengan adanya BST, para KPM bisa memenuhi kebutuhan dasar.

"Adanya BST ini masyarakat merasa sangat terbantu, banyak yang berharap bantuan bisa terus digulirkan," imbuhnya.

Baca juga : Allianz Indonesia Lewati Tantangan Tahun 2020 Dengan Hasil Positif

PT Pos Indonesia sudah mendistribusikan BST secara otomasi, dengan penggunaan perangkat lunak yang menyesuaikan data yang diberikan Kementerian Sosial (Kemensos).

"Oleh karena itu, kami menyiapkan dengan baik dan meningkatkan tingkat akurasi data. Teknologi digunakan meningkatkan akurasi dan ketepatan target pendistribusian. Apalagi komando di bawah langsung Mensos sekarang," tutur Haris.

Dia menyatakan, secara khusus di Jakarta, PT Pos Indonesia memverifikasi dengan mengantar langsung ke KPM.

Baca juga : PT Pos Indonesia Sudah Rampungkan 11 Tahap Penyaluran BST

"Hal ini sebagai upaya serius kami terkait membantu perbaikan data. Di luar wilayah Jakarta, penyaluran tetap dilakukan dengan tiga pola, yakni di kantor Pos Indonesia, diantar langsung ke rumah KPM, khusus lansia (lanjut usia), sedang sakit, dan difabel, serta melalui komunitas," kata Haris. 

Optimalisasi jaringan logistik yang dimiliki PT Pos Indonesia tidak lengkap tanpa mengintegrasikan pengukuran dan analisis. Haris menuturkan, PT Pos Indonesia menerapkan strategi baru dalam sistem untuk mengukur hasilnya.

"Ini penting karena mengisyaratkan keberhasilan atau kegagalan strategi penyaluran bantuan ke seluruh wilayah Indonesia," tandasnya. [BYU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.