Dark/Light Mode

Kerja Sama Pendidikan, UE-Indonesia Promosikan Saling Pengertian

Rabu, 3 Maret 2021 15:26 WIB
Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia H.E. Vincent Piket. (Foto : Istimewa)
Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia H.E. Vincent Piket. (Foto : Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pendidikan menjadi salah satu fokus dalam hubungan antara Uni Eropa (UE) dengan Indonesia. Kedua pihak ingin memastikan tersedianya pendidikan yang berkualitas dan membangun generasi muda.

Duta Besar UE untuk Indonesia Vincent Piket menjelaskan, selama beberapa dekade, UE telah memberikan dukungan kepada para akademisi, mahasiswa perguruan tinggi. Baik pada laki-laki, dan yang terutama pada perempuan.

"Semuanya diberikan melalui penyediaan beasiswa dan bekerja sama dengan perguruan tinggi melalui program Erasmus+,” ungkap Piket, dalam keterangan yang diterima Rakyat Merdeka.

Baca juga : Luncurkan Website, PINKAN Indonesia Genjot Kolintang Go International

Piket menambahkan, program pertukaran dan kerja sama tersebut menambah kualitas pendidikan dan penelitian. Serta mempromosikan saling pengertian antara warga UE dan Indonesia.

Selain itu, lanjutnya, UE juga sangat menekankan kerja sama dalam bidang penelitian. Riset dan inovasi semakin mendunia karena harus menawarkan sebuah solusi. Untuk tantangan global, tanpa memperhatikan batas negara. Termasuk pandemi COVID-19.

Menurutnya, sejak COVID-19 merebak, UE telah mendukung kemitraan penelitian. Antara UE dengan negara-negara di seluruh dunia. Termasuk dengan para peneliti di Asia Tenggara. "Sejauh ini UE telah menginvestasikan 780 juta euro (sekitar Rp 13,4 triliun) untuk program penelitian dan inovasi yang menargetkan solusi pandemi,” jelasnya.

Baca juga : Sasar Perempuan, UOB Indonesia Luncurkan UOB Lady’s Account

Berikutnya, lanjut Piket, UE juga mendukung Fasilitas COVAX. Sebuah inisiatif global yang melibatkan 90 persen populasi dunia dan bertujuan untuk memastikan tersedianya akses vaksin COVID-19 secara adil dan merata untuk semua.

Bersama Tim Eropa, UE dan negara-negara anggotanya menyediakan 40 persen dari pendanaan Fasilitas COVAX. Yaitu sebesar 2,2 miliar euro (sekitar Rp 37,9 triliun).

Pendanaan ini membantu untuk semakin tercapainya target COVAX dalam mendistribusi 2 miliar dosis vaksin ke 92 negara berpenghasilan rendah dan menengah pada akhir tahun 2021. Termasuk untuk Indonesia.

Baca juga : Kerja Sama dengan KPK, KAI Luncurkan Whistleblowing System

"Indonesia diharapkan menerima lebih dari 13 juta vaksin dari COVAX di gelombang pertama kuartal 1 dan 2 tahun ini,” tandasnya. [PYB]

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.