Dark/Light Mode

Hari Hutan Internasional

Menteri Siti Nurbaya Titip 4 Pesan Penting

Rabu, 31 Maret 2021 17:03 WIB
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) di acara webinar Peringatan Hari Hutan Internasional, Rabu (31/3). (Foto: KLHK)
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) di acara webinar Peringatan Hari Hutan Internasional, Rabu (31/3). (Foto: KLHK)

 Sebelumnya 
Hari Hutan Internasional (HHI) ditetapkan melalui Resolusi Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) Nomor 67 Tahun 2012. Selama 7 tahun, sejak 2014, setiap tanggal 21 Maret Indonesia memperingati HHI melalui serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran publik tentang pentingnya hutan, fungsi dan langkah-langkah pengelolaan hutan untuk menjaga kelestariannya.

Menteri Siti menyampaikan lebih lanjut, PBB mencatat bahwa hutan menyediakan lebih dari 86 juta green jobs dan mendukung mata pencaharian lebih banyak orang. Kayu dari hutan yang dikelola dengan baik mendukung beragam industri, dari kertas hingga pembangunan gedung-gedung tinggi.

Investasi dalam restorasi hutan akan membantu pemulihan ekonomi dari pandemi dengan menciptakan lebih banyak lapangan kerja.

Dalam upaya mengaktualisasikan empat pesan pokok tersebut, terdapat beberapa prinsip pendekatan yang menurut Menteri Siti sangat penting untuk dipahami dan diinternalisasikan dalam kehidupan keseharian.

Baca juga : Menteri Siti Tegaskan Pentingnya Kolaborasi Pemangku Kepentingan

Prinsip yang pertama adalah melakukan upaya besar-besaran dalam rangka pemulihan lahan yang terdegredasi. Lahan kritis di Indonesia pada tahun 2018 dengan kriteria sangat kritis dan kritis tercatat seluas 14,01 juta Ha.

Menteri Siti menerangkan, pada periode 2015-2018, telah dilakukan penanaman seluas 788.400 Ha. Pada tahun 2019-2020 dilakukan percepatan penanaman pohon seluas 250 ribu Ha, juga penanaman mangrove seluas 63 ribu Ha serta pemulihan dan tercatat restorasi gambut sejak 2017-2020 seluas 3,438 juta Ha.

Ia menambahkan pada tahun 2021 ini terus dilakukan penanaman mangrove seluas 81.000 Ha dan sedang dalam persiapan untuk penambahan luas penanaman menjadi 150.000 Ha mangrove.

“Gambaran ini menunjukkan betapa pemerintah berupaya untuk terus dapat melakukan pemulihan lahan dan land neutrality dalam skala besar, dengan total area tidak kurang dari 4,69 juta hektar pemulihan lahan, termasuk gambut dan mangrove selama tahun 2015-2021 ini. Penanaman bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dari hutan dan lahan yang terdegradasi,” terang Menteri Siti.

Baca juga : Gus Menteri Serukan ASN Turun Ke Desa

Prinsip yang selanjutnya, adalah menekankan bahwa “setiap pohon sangat berarti”. Menurut Menteri Siti, kegiatan penanaman dan pemulihan lahan meskipun dalam skala kecil dapat berdampak besar.

Penghijauan kota dapat menciptakan udara yang lebih bersih dan ruang yang lebih indah serta memiliki manfaat besar bagi kesehatan mental dan fisik penduduk perkotaan. PBB memperkirakan bahwa pohon di perkotaan memberikan manfaat yang sangat bernilai dengan mengurangi polusi udara, mendinginkan bangunan, dan menyediakan layanan lainnya.

Prinsip lainnya menurut  Menteri Siti adalah, bahwa pelibatan dan pemberdayaan masyarakat untuk mengelola hutan secara berkelanjutan merupakan langkah penting menuju perubahan yang positif. Lingkungan yang sehat membutuhkan keterlibatan pemangku kepentingan, terutama di tingkat lokal sehingga masyarakat dapat mengatur dan mengelola lahan tempat mereka dengan lebih baik.

“Pemberdayaan masyarakat membantu memajukan solusi lokal dan mendorong partisipasi dalam restorasi ekosistem. Ada peluang untuk membangun kembali lanskap hutan yang adil dan produktif, serta menghindari risiko buruk terhadap ekosistem dan masyarakat yang ditimbulkan oleh perusakan hutan,” terang Menteri Siti.

Baca juga : Hadiri Forum Internasional SOMRDPE, Kemendes PDTT Pamer Program Terbaik SDGs Desa

Mengakhiri sambutannya, Menteri Siti berharap melalui webinar pada peringatan HHI 2021, dapat semakin menumbuhkan apresiasi dan kecintaan masyarakat pada pohon dan hutan. Peringatan HHI dilaksanakan untuk mengedukasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang manfaat serta pentingnya pohon dan hutan.

“Pada kesempatan ini, saya ingin menekankan pentingnya peningkatan kepedulian untuk menjaga lingkungan, hutan dan keanekaragaman hayati yang salah satunya melalui kegiatan penanaman pohon, mangrove dan pemulihan gambut, sebagai jalan menuju pemulihan dan kesejahteraan,” ucap Menteri Siti mengakhiri sambutannya.

Pada webinar ini juga terdapat agenda talkshow dengan narasumber diantaranya adalah Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan, Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, Kepala Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan, serta representasi dari Food and Agriculture Organization (FAO).

Melalui webinar ini juga dilaksananakan pengumuman dan penghargaan hasil lomba foto dalam rangka HHI 2021. Selain itu, dilaksanakan juga virtual tour Taman Nasional di Indonesia. [SRI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.