Dark/Light Mode

Hari Hutan Internasional

Menteri Siti Nurbaya Titip 4 Pesan Penting

Rabu, 31 Maret 2021 17:03 WIB
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) di acara webinar Peringatan Hari Hutan Internasional, Rabu (31/3). (Foto: KLHK)
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) di acara webinar Peringatan Hari Hutan Internasional, Rabu (31/3). (Foto: KLHK)

RM.id  Rakyat Merdeka - Memperingati Hari Hutan Internasional (HHI) tahun 2021 ini, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) menyelenggarakan webinar yang dilangsungkan secara telekonferensi dan siaran langsung pada kanal media sosial Kementerian LHK, Rabu (31/3).

Menteri LHK, Siti Nurbaya yang hadir menjadi pembicara kunci, menyampaikan beberapa pesan kepada masyarakat agar dapat turut serta menjaga kelestarian hutan. Pertama, Menteri Siti berpesan bahwa hutan harus dijaga karena dapat memberikan manfaat kesehatan bagi semua orang.

Hutan dapat memberikan udara segar, makanan bergizi, air bersih dan ruang rekreasi. “Di negara maju, hingga 25 persen dari semua obat-obatan adalah nabati, di negara berkembang kontribusinya mencapai 80 persen,” ungkap Menteri Siti.

Baca juga : Menteri Siti Tegaskan Pentingnya Kolaborasi Pemangku Kepentingan

Pada beberapa waktu yang lalu, Kementerian LHK telah menyampaikan hasil-hasil penelitian yang berkerja sama dengan masyarakat sekitar kawasan hutan dalam melakukan bioprospecting atau pemanfaatan sumber daya genetik yang mendukung kebutuhan pangan dan farmasi.

Contohnya antara lain penelitian Candidaspongia sp. di Taman Wisata Alam (TWA) Teluk Kupang untuk anti kanker; penelitian mikroba yang berguna bagi tanaman di Taman Nasional (TN) Gunung Ciremai yaitu Cendawan (Hursutella sp dan Lecanicillium sp), Isolat bakteri pemacu pertumbuhan (C71, AKBr1, dan AKS), dan Isolat bakteri antifrost (PGMJ1 dan A1).

Pesan kedua Menteri Siti adalah hutan harus dijaga karena dapat menjadi sumber pangan bagi masyarakat sekitar hutan. Daya saing sumber daya alam Indonesia ada di peringkat 17 dari 139 negara. Hutan tropis Indonesia adalah yang terbesar ketiga setelah Brazil dan Kongo. Sekitar 59 persen daratan di Indonesia merupakan hutan tropis yang merupakan 10 persen dari total luas hutan di dunia, sekitar 126 juta Hektare (Ha) hutan.

Baca juga : Gus Menteri Serukan ASN Turun Ke Desa

“Keberadaan hutan Indonesia telah memberikan kontribusi sebagai sumber pangan untuk 48,8 juta orang yang tinggal di dalam dan sekitar hutan, di mana 30 persen di antaranya benar-benar bergantung dari hasil hutan,” jelas Menteri Siti.

Pesan ketiga Menteri Siti adalah, dengan menjaga dan memulihkan fungsi kawasan hutan akan meningkatkan kualitas lingkungan menjadi lebih baik. Deforestasi dan degradasi hutan mengemisi gas rumah kaca, dan setidaknya 8 persen tanaman hutan dan 5 persen hewan hutan berada pada risiko kepunahan yang sangat tinggi.

Indonesia telah berhasil menurunkan deforestasi sebesar 75,03 perse  pada periode 2019-2020, hingga mencapai 115,46 ribu Ha. Angka ini jauh lebih baik dibandingkan deforestasi 2018-2019 yang mencapai 462,46 ribu Ha. “Restorasi dan pengelolaan hutan lestari akan mengatasi krisis perubahan iklim dan ancaman kehilangan keanekaragaman hayati, yang secara bersamaan juga dapat menghasilkan barang dan jasa lingkungan yang dibutuhkan untuk pembangunan berkelanjutan,” ungkap Menteri Siti.

Baca juga : Hadiri Forum Internasional SOMRDPE, Kemendes PDTT Pamer Program Terbaik SDGs Desa

Terakhir Menteri Siti berpesan, bahwa pengelolaan hutan yang berkelanjutan akan menciptakan banyak mata pencaharian yang ramah lingkungan. Menteri Siti menerangkan, Indonesia memiliki 31.957 desa yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia, kurang lebih 71,06 persen desa tersebut berinteraksi dengan hutan dan penduduknya menggantungkan hidupnya dari sumber daya hutan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.