Dark/Light Mode

Tak Terpengaruh Rencana Impor Beras, Mentan Konsentrasi Serap Gabah Petani

Senin, 22 Maret 2021 13:59 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Foto: Dok. Kementan)
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Foto: Dok. Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Politisi Partai NasDem Irma Suryani Chaniago menerangkan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo tidak terganggu polemik rencana impor beras. Menurutnya, saat ini Syahrul tetap konsentrasi melakukan tugasnya.

"Mentan sedang konsentrasi pada panen raya dan serapan gabah petani agar harga tidak jatuh. Itu kata Mentan saat saya bertanya soal rencana pemerintah untuk impor beras," jelas Irma, dalam keterangan yang diterima redaksi, Senin (22/3).

Baca juga : Puskesmas Harus Serba Bisa

Irma menjelaskan, rencana soal impor beras itu bukan domain kerja Syahrul. Impor adalah domain kerja Kementerian Perdagangan, Kemenko Perekonomian, dan Bulog.

"Saya mengapresiasi sikap Mentan yang hanya fokus soal serapan gabah petani saat panen raya ini. Soal adanya rencana untuk impor beras dengan alasan untuk stock, Mentan menegas menyatakan pada saya, sebaiknya jangan lakukan saat panen raya," terang Irma.

Baca juga : Panen Padi Di Barru, Mentan Bersama Mitra Tancap Gas Serap Gabah Petani

Untuk Kementerian Perdagangan, Irma menyarankan untuk tidak mengimpor beras. Sebab, impor yang dilakukan di masa panen raya akan merugikan petani. Harga beras akan jatuh. Dalam masa pandemi ini, tambah Irma, harus ada sensitivitas tinggi terhadap rakyat, terutama para petani.

"Saya yakin, dengan menyerap gabah hasil panen raya dari petani secara maksimal dan stok beras impor yang ada di gudang Bulog, harga beras tetap akan stabil. Impor dibutuhkan jika stok beras impor di gudang Bulog sudah terdistribusikan. Hal ini penting dilakukan agar stok beras di gudang Bulog tidak rusak dan harga gabah petani tetap stabil," tutup Irma. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.