Dark/Light Mode

Indonesia Siapkan Negosiator Handal Untuk Perundingan Iklim Tingkat Global

Selasa, 20 April 2021 09:24 WIB
Wamen LHK Alue Dohong (kedua kiri).seusai memberikan sambutan pada penutupan kegiatan Peningkatan Negosiator Perubahan Iklim Angkatan I Tingkat Mahir, di Jakarta, Senin (19/4). (Foto: KLHK)
Wamen LHK Alue Dohong (kedua kiri).seusai memberikan sambutan pada penutupan kegiatan Peningkatan Negosiator Perubahan Iklim Angkatan I Tingkat Mahir, di Jakarta, Senin (19/4). (Foto: KLHK)

 Sebelumnya 
Di sinilah pentingnya peran negosiator dalam menyampaikan prestasi-prestasi tersebut, juga memperkuat posisi Indonesia di mata internasional, khususnya dalam negosiasi-negosiasi perubahan iklim.

Para negosiator perubahan iklim Indonesia dituntut untuk mampu melakukan setting the agenda, dan berkontribusi dalam menentukan arah perundingan perubahan iklim global.

"Merupakan kebutuhan dasar bagi para negosiator Indonesia, khususnya terkait perubahan iklim, untuk ditingkatkan kapasitasnya, dikuatkan substansinya, dan diperkuat tingkat komunikasinya," kata Wamen Alue.

Baca juga : Menko Airlangga: Indonesia Siap Pimpin KTT Perubahan Iklim COP26

Untuk tahap selanjutnya, Wamen Alue menyampaikan peningkatan kapasitas negosiator ini agar dapat dikembangkan pada isu dan agenda perjanjian internasional lain yang lebih luas.

Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar mengatakan sependapat dengan apa yang disampaikan Wamen Alue tersebut. Jika saat ini negosiator yang terlibat berasal dari KLHK dan Kemenlu saja, maka ke depan juga perlu melibatkan negosiator dari Kementerian/Lembaga lain, agar posisi daya tawar Indonesia di mata global semakin kuat.

"Peran Indonesia dengan substansi, kinerja dan track record yang baik tadi, menjadi bekal kita. Konstitusi Undang-Undang Dasar 1945 juga telah mengamanatkan politik luar negeri Indonesia yang ditujukan untuk kemaslahatan seluruh umat manusia, dijalankan secara bebas dan aktif," ujarnya.

Baca juga : BTN Siapkan Pembiayaan 10.000 Rumah Untuk Prajurit TNI AD

Sementara itu, dalam laporannya Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim KLHK Laksmi Dhewanthi, menyampaikan pihaknya telah menyelesaikan pelatihan tiga tingkatan negosiator perubahan iklim angkatan pertama yang diikuti oleh ASN dari KLHK dan Kemenlu.

Tiga tingkatan tersebut yaitu Tingkat Dasar pada 2 s/d 6 November 2020 diikuti oleh 30 peserta, Tingkat Lanjutan pada 9 s/d 19 Maret 2021 diikuti oleh 28 peserta, dan Tingkat Mahir pada 5 s/d 19 April 2021 diikuti 27 peserta. Secara garis besar, selama pelatihan peserta telah dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan mengenai kebijakan politik luar negeri, teknik negosiasi dan diplomasi.

Disamping praktik menyusun kertas posisi, mereka diarahkan bagaimana memahami situasi dan substansi perubahan iklim baik mitigasi, adaptasi, peningkatan kapasitas, teknologi dan pendanaan, serta perlindungan ozon dan pengendalian asap lintas batas.

Baca juga : Kemensos Gelar Pertemuan Dengan Tim Koordinasi Nasional

"Dengan total 108 jam pelajaran, keseluruhan materi baik teori maupun praktik telah dilaksanakan secara bertahap dari tingkat dasar, lanjutan, dan mahir sebagai suatu kesatuan paket pelatihan bagi negosiator untuk meningkatkan kapasitasnya secara utuh dan paripurna," ungkapnya. [SRI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.