Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Gus Halim: Kian Bagus Kinerja Pendamping Desa, Kian Berkualitas Perencanaan Desa

Rabu, 15 Juni 2022 11:23 WIB
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar didampingi Kepala BPSDM Luthfiyah Nurlaela dan pejabat Eselon 2 membuka Rapat Koordinasi P3PD Sub Komponen 2A Tahun anggaran 2022 di Jakarta, Selasa (14/6). (Foto: Humas Kemendes PDTT)
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar didampingi Kepala BPSDM Luthfiyah Nurlaela dan pejabat Eselon 2 membuka Rapat Koordinasi P3PD Sub Komponen 2A Tahun anggaran 2022 di Jakarta, Selasa (14/6). (Foto: Humas Kemendes PDTT)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kinerja tenaga pendamping profesional berbanding lurus dengan kualitas perencanaan pembangunan desa. Semakin bagus kinerja pendamping profesional, maka semakin berkualitas pula Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes).

Hal itu disampaikan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar, saat membuka Rapat Koordinasi P3PD Sub Komponen 2A Tahun anggaran 2022, di Jakarta, Selasa (14/6). Abdul Halim Iskandar, didampingi Kepala BPSDM Luthfiyah Nurlaela. 

"Kita berharap kegiatan seperti ini betul-betul membawa dampak yang signifikan, itu yang penting. Yang paling penting adalah membawa dampak yang signifikan, yaitu meningkatnya kapasitas tenaga pendamping profesional," ujarnya. 

Baca juga : Gus Halim: Calon Transmigran Harus Paham Potensi Wilayah Tujuan

Gus Halim, sapaan akrab Abdul Halim Iskandar mengatakan, sebagai pendamping profesional, pendamping desa tidak boleh terjebak pada rutinitas administratif.

Mereka harus setia pada tugas dasar untuk mendorong peningkatan kapasitas Pemerintahan Desa dalam hal pendataan, perencanaan dan pelaksanaan pembangunan desa.

Pendamping profesional juga harus mampu mengkolaborasikan tugas pendampingan dengan program-program pemberdayaan desa, unit kerja maupun dengan pemerintah daerah.

Baca juga : Perkuat Branding Produk Unggulan Desa, Gus Halim Gandeng Raffi Ahmad

"Ukurannya banyak, bukan sekadar daily report, itu kan ukuran-ukuran kuantitatif. Tetapi ada ukuran kualitatif yang memang harus kita wujudkan, supaya keberadaan tenaga pendamping profesional itu betul-betul dihitung," sambungnya.

Selain itu, Gus Halim juga ingin keberadaan pendamping desa bisa berdampak pada peningkatan sinergitas perencanaan program dan kegiatan desa. Terutama, dalam hal penyusunan APBDes yang mendukung pencapaian tujuan SDGs Desa.

Menurutnya, baik atau tidaknya, serta sesuai atau tidaknya perencanaan suatu desa, dapat dilihat dari dari performance APBDes.

Baca juga : Gus Halim Ajak Mahasiswa Berkarya Membangun Desa

Dalam APBDes juga dapat dianalisa apakah program yang direncanakan berbasis pada masalah atau berbasis pada keinginan.

"Baik atau tidak, sesuai atau tidak, berbasis masalah atau berbasis keinginan berbeda-beda, itu bisa dilihat dari performance APBDesnya. Pada saatnya nanti, performance APBDEs itu sedang dibawa ke mana, arah pembangunan desa di tahun anggaran itu, tahun anggaran sebelumnya dan kemungkinan di tahun yang akan datang akan terlihat," tutur Gus Halim.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.