Dark/Light Mode

Gus Halim: Program Tekad Turunkan Kemiskinan Di Indonesia Timur

Rabu, 12 April 2023 14:50 WIB
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar memberikan arahan sekaligus membuka Workshop Nasional Program TEKAD 2023 di Trans Resort Bali, Rabu (12/04/2023). (Foto: Dok. Kemendes PDTT)
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar memberikan arahan sekaligus membuka Workshop Nasional Program TEKAD 2023 di Trans Resort Bali, Rabu (12/04/2023). (Foto: Dok. Kemendes PDTT)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menjalin sinergi dengan International Fund for Agriculture Development (IFAD) menurunkan angka kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan dan kualitas sumber daya manusia khususnya di desa-desa.

“Dalam program ini, Kemendes PDTT bersama-sama dengan IFAD berusaha untuk mempercepat rencana tujuan pembangunan desa,” kata Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar, saat membuka Workshop Nasional Pengelolaan Program Tekad, di Bali, Rabu (13/04/2023).

Turut hadir Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Arta Ardana Sukawati, Country Director IFAD Hani Elsadani, Dirjen PEI Harlina Sulistyorini, Dirjen PPDT Eko Sri Haryanto.

Baca juga : Mendes PDTT: Idul Fitri Dongkrak Perputaran Uang Di Desa

Lebih lanjut, Gus Halim mengingatkan agar setiap melaksanakan Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (Tekad) berdasarkan pada data mikro alias data berbasis SDGs Desa.

Melalui data mikro, maka yang menjadi target capaian akan berhasil karena dijamin tepat sasaran.

Gus Halim juga mengingatkan agar setiap Program Tekad dirancang berbasis masalah dan kebutuhan, bukan berbasis pada keinginan segelintir elit, baik itu elit desa maupun elit kabupaten dan provinsi.

Baca juga : Jadi SDGs Desa Center Kedua, Gus Halim Ajak Untidar Bangun Desa Dengan Data

“Saya sangat berharap agar program ini bisa dinikmati oleh warga desa, satu hal yang selalu saya tekankan, harus ada yang diterima oleh warga desa, beban anggaran yang kita alokasikan harus banyak yang dibelanjakan untuk warga desa,” tandasnya.

Workshop Nasional Pengelolaan Program Tekad ini bertujuan merumuskan langkah-langkah praktis, sistematis, dan terukur untuk percepatan implementasi program.

Program Tekad diharapkan meningkatkan penghasilan sekitar 412.300 rumah tangga dan memberi manfaat untuk 1.855.350 orang di 500 desa inti.

Baca juga : Mendes PDTT: Lebih Besar 20 Persen Dibanding Tahun Lalu

Selain itu, 1.220 desa klaster di 25 kabupaten dari 6 provinsi wilayah Indonesia Timur, yaitu Provinsi Papua, Papua Barat, Papua Selatan, Maluku, Maluku Utara dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Gus Halim meminta agar 1.720 desa yang menjadi sasaran dalam Program Tekad tersebut dapat menjadi desa percontohan bagi puluhan ribu desa lainnya di Indonesia.

“Karena itulah, model inovasi yang dikembangkan harus dicatat dan disebarluaskan ke seluruh desa di Indonesia,” jelasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.