Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Rapat Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem

Gus Halim: Data Itu Penting, Agar Tepat Sasaran

Selasa, 28 September 2021 23:17 WIB
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar. (Foto: Humas Kemendes PDTT)
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar. (Foto: Humas Kemendes PDTT)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengikuti rapat percepatan penanggulangan kemiskinan ekstrem yang dipimpin langsung Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Selasa (28/9).

Dalam paparannya, pria yang akrab disapa Gus Halim ini menekankan pentingnya data yang digunakan agar percepatan kemiskinan ekstrem dapat tepat sasaran.

"Terkait dengan data, karena itu sangat penting. Supaya betul-betul tepat sasaran. Misalnya di Bojonegoro, setelah kita lakukan pemutakhiran data berbasis SDGs desa, yang di mana kita sudah fokus betul pada warga miskin ekstrem di desa," ujar Doktor Honoris Causa dari UNY ini.

Baca juga : Gus Halim: Transparansi Jamin Hak Warga Negara Untuk Tahu

Warga desa di Kabupaten Bojonegoro, ungkap Gus Halim, mencapai 1.035.416 jiwa. Untuk jumlah warga miskin ekstrem, pihaknya membagi menjadi dua kategori.

Kategori pertama adalah warga miskin ekstrem yang memiliki hampir seluruh kompleksitas multidimensi kemiskinan.

Yaitu, warga miskin ekstrem yang memiliki ciri lansia, tinggal sendirian, tidak bekerja, difabel, memiliki penyakit kronis/menahun, rumahnya tidak layak huni, dan tidak memiliki fasilitas air bersih dan sanitasi yang memadai.

Baca juga : Gus Halim Optimis, 2024 Indonesia Bebas Kemiskinan Ekstrem Level Desa

"Dengan bahasa lain, ini warga miskin ekstrem yang memang betul-betul tidak bisa diberdayakan, hingga negara wajib hadir untuk kelangsungan hidupnya," jelasnya.

Sementara kategori yang kedua, lanjutnya, warga miskin ekstrem yang masih dimungkinkan dapat melakukan aktualisasi diri untuk bertahan hidup.

Yaitu, warga miskin ekstrem produktif yang berusia 15-64 tahun, tidak memiliki penyakit menahun dan bukan golongan bukan golongan difabel.

Baca juga : Gus Halim Siapkan Kebumen Bebas Kemiskinan Ekstrem 2024

“Nah dari dua profil kemiskinan ekstrem ini atau warga miskin ekstrem ini, di kabupaten Bojonegoro dapat kita laporkan yang warga miskin ekstrem 96.837 jiwa, di mana kategori miskin satu itu 14.059 jiwa, untuk kategori dua, 82.778 jiwa,” ungkapnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.