Dark/Light Mode

Teken GNP2DS, Enam Kementerian dan Lembaga Siapkan SDM Unggul

Jumat, 13 September 2019 09:36 WIB
Dirjen Binalattas Kemnaker  Bambang Satrio Lelono saat membuka kegiatan pengembangan dan penguatan jejaring dan sekaligus menandatangani nota kesepahaman modeling GNP2DS di Jakarta, Kamis (12/9).
Dirjen Binalattas Kemnaker Bambang Satrio Lelono saat membuka kegiatan pengembangan dan penguatan jejaring dan sekaligus menandatangani nota kesepahaman modeling GNP2DS di Jakarta, Kamis (12/9).

RM.id  Rakyat Merdeka - Sebanyak enam dari 17 Kementerian dan Lembaga (K/L) melakukan penandatanganan nota kesepahaman Modeling Gerakan Nasional Peningkatan Produktivitas dan Daya Saing (GNP2DS) dengan Lembaga Produktivitas Nasional (LPN).

MoU ini bertujuang untuk mendukung percepatan GNP2DS dan menjadi role model bagi seluruh K/L. 

Baca juga : Gandeng NEDO, Kemenperin Kembangin Baterai Motor Listrik

Keenam K/L itu, yakni Kementerian Pertanian, Kementerian Perhubungan, Kementerian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Asosiasi Manajemen Mutu dan Produktivitas Indonesia, Universitas Trilogi dan Universitas Krisna Dwipayana.
 
“Kemnaker berharap nota kesepahaman tersebut bisa dijadikan starting point di dalam modeling GNP2DS yang diterapkan di instansi pemerintah, dunia usaha /industri, lembaga pendidikan dan organisasi kemasyarakatan secara masif dan berkesinambungan. Peningkatan produktivitas dan daya saing harus berjalan lebih cepat,“ kata Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Binalattas) Kemnaker Bambang Satrio Lelono saat membuka kegiatan pengembangan dan penguatan jejaring dan sekaligus menandatangani nota kesepahaman modeling GNP2DS di Jakarta, Kamis (12/9).
 
Adapun, strategi GNP2DS mencakup pengembangan sistem manajemen birokrasi, pengembangan dan inovasi teknologi, peningkatan kualitas SDM, dan pengembangan budaya produktif.
 
Bambang menambahkan, tujuan kegiatan pengembangan dan penguatan jejaring LPN selama tiga hari (11-13/9) untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, serta kesadaran, akan arti pentingnya produktivitas dan daya saing, serta membangun komitmen untuk melaksanakan GNP2DS. 

Kedua, mendorong terciptanya langkah langkah strategis dalam pengembangan dan penguatan jejaring lembaga produktivitas yang telah dibentuk. Ketiga, meningkatkan pemahaman model praktik terbaik atau best practice pada strategi modeling GNP2DS. 
 
“Keempat, mengembangkan dan  memperluas jejaring antar Institusi pemerintah, dunia usaha, dunia pendidikan dan masyarakat  guna mensinergikan program dan kegiatan,“kata Bambang 
 
Bambang yang juga Sekretaris LPN mengungkapkan strategi GNP2DS mencakup pengembangan sistem manajemen birokrasi, pengembangan dan inovasi teknologi, peningkatan kualitas SDM, dan pengembangan budaya produktif. 
 
Ketua Tim Pokja LPN, Bomer Pasaribu mengatakan, hingga kini LPN terus pro aktif bergerak menyinergikan kinerja pemerintah, baik pusat maupun daerah, untuk mendorong peningkatan produktivitas dan daya saing nasional. 

Baca juga : Akibat Angin Kencang; Pohon Tumbang Menimpa Seorang Sampai Meninggal

“Sinergi peningkatan produktivitas ini juga menyasar dunia usaha, lembaga pendidikan, dan elemen masyarakat, “kata Bomer.
 
Bomer Pasaribu mengungkapkan pada tahun 2019, LPN memiliki target untuk menyusun Blue Print, Master Plan, Road Map, dan Pedoman Nasional Pelaksanaan GNP2DS. 

Selain itu, LPN juga akan menyusun draft konsep Panduan Pelaksanaan Teknis GNP2DS pengembangan jejaring kelembagaan produktivitas.
 
Hal senada dikatakan oleh Wakil Ketua LPN, Iskandar Simorangkir. Menurutnya, LPN mendorong pemerintah untuk mempercepat peningkatkan produktivitas dan daya saing melalui GNP2DS di seluruh Indonesia. 

Baca juga : Menteri Siti Komitmen Jadikan ASN KLHK Sebagai SDM Unggul

"Itu kunci untuk bisa menjadi negara maju dan bisa keluar dari jebakan kelas menengah. Kita harus jadikan program LPN menjadi budaya bagi pekerja untuk meningkatkan produktiitas dan daya saing," ujarnya.
 
Iskandar menambahkan, mengingat luasnya cakupan dan banyaknya pemangku kepentingan yang terlibat dalam pelaksanaan GNP2DS, maka 5K kata kunci sangat menentukan tingkat keberhasilan GNP2DS pada setiap tingkatan. 

Pertama, komitmen pimpinan, terutama pengambil keputusan. Kedua, konsistensi kebijakan. Ketiga, kesinambungan program. Keempat, keterlibatan semua pelaku, dan kelima, keteladanan pimpinan pada setiap tingkatan. 
 
"Dengan bertumpu pada kata kunci (K.5) tersebut, diharapkan GNP2DS digulirkan dan digelorakan semakin lama semakin cepat dan meluas, "  ujar Deputi Bidang Koordinasi Ekonohmi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian itu. [NOV]
 

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.