Dark/Light Mode

Gandeng NEDO, Kemenperin Kembangin Baterai Motor Listrik

Rabu, 28 Agustus 2019 19:58 WIB
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto proyek percontohan kerja sama dengan NEDO yang dinamakan The Demonstration Project To Increase Energy Efficiency Through Utilization Of Electric Vehicle And Mobile Battery Sharing di kantor Kemenperin, Jakarta, Rabu (28/8). (Foto: Aditya/Rakyat Merdeka)
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto proyek percontohan kerja sama dengan NEDO yang dinamakan The Demonstration Project To Increase Energy Efficiency Through Utilization Of Electric Vehicle And Mobile Battery Sharing di kantor Kemenperin, Jakarta, Rabu (28/8). (Foto: Aditya/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama New Energy and Industrial Technology Development Organization (NEDO) melakukan pengembangan baterai untuk motor listrik.

Proyek percontohan itu dinamakan “The Demonstration Project To Increase Energy Efficiency Through Utilization Of Electric Vehicle And Mobile Battery Sharing”. Kesepakatan ini sebagai salah satu langkah strategis dalam percepatan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia.

Baca juga : Soal Kebiri Kimia, Begini Kata Mensos

“Dalam pilot project ini akan dilaksanakan demontrasi dan studi kendaraan listrik yang akan dilaksanakan di Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Provinsi Bali,” kata Direktur Jenderal Industri, Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Harjanto di Jakarta, Rabu (28/8).

Dia menjelaskan, proyek demontrasi kendaraan listrik akan dilakukan melalui skema leasing kepada konsumen langsung (skema business to consumer) serta oleh pelaku bisnis (business to business). Proyek ini melibatkan 300 unit motor listrik (EV Bike), 1000 unit baterai, 40 unit Baterai Exchanger Station (BEx Station) dan 4 unit mobil listrik (Mikro EV). 

Baca juga : Gandeng Semen Indonesia, Pelindo III Perkuat Logistik

Demontrasi ini juga melibatkan GOJEK dan GRAB yang akan mewakili pengguna motor listrik. Keterlibatan kedua perusahaan itu untuk mengakselerasi peningkatan penggunaan kendaraan listrik, karena mereka mempunyai puluhan juta pengguna aktif dan ratusan ribu mitra pengemudi.

“Proyek demontrasi kendaraan listrik tidak hanya bertujuan untuk mengenalkan kendaran listrik tetapi juga untuk mendorong tumbuhnya pasar sebagai basis pengembangan industri kendaraan listrik di dalam negeri,” jelasnya.

Baca juga : Kemenpora Gelar Pelatihan Pengembangan Usaha Berbasis Industri Kreatif Keramik

Langkah strategis ini diperkuat dengan studi tentang kendaraan listrik oleh institusi R&D Indonesia, yang terdiri dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Udayana, Universitas Indonesia dan Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) Kemenperin. Studi tersebut mencakup technical performance, customer acceptance, industrial and social impact serta bertujuan menyusun rekomendasi kebijakan pengembangan kendaraan listrik.

“Hasil studi ini sebagai masukan bagi Pemerintah untuk merumuskan kebijakan percepatan industri sepeda motor listrik di Indonesia, terutama untuk mewujudkan target roadmap Making Indonesia 4.0 untuk menjadi basis produksi kendaraan bermotor Internal Combustion Engine (ICE) maupun Electrified Vehicle (EV) baik untuk pasar domestik dan ekspor pada tahun 2030,” papar Harjanto. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.