Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pemerintah Fasilitasi Pemulangan 145 Pekerja Migran Bermasalah Dari Malaysia

Jumat, 25 Juni 2021 13:09 WIB
145 Pekerja Migran Indonesia (PMI) bermasalah yang dideportasi dari Malaysia tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Kamis (24/6/) petang. (Foto: Ist)
145 Pekerja Migran Indonesia (PMI) bermasalah yang dideportasi dari Malaysia tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Kamis (24/6/) petang. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah memfasilitasi pemulangan 145 Pekerja Migran Indonesia (PMI) bermasalah yang dideportasi dari Malaysia. Ke-145 PMI bermasalah itu tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Kamis (24/6/) petang.

Setelah itu mereka akan menjalani karantina selama lima hari di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, sebelum dipulangkan ke daerah asal.

"Ini gelombang pertama pemulangan PMI bermasalah yang masuk kategori rentan sejumlah 145 orang," kata Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Dirjen Binapenta & PKK) Sohartono dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (25/6).

Baca juga : Kementan Terbitkan SE Pelaksanaan Kurban Di Masa Pandemi Covid-19

Dia menyakinkan, proses pemulangan pekerja migran ini telah sesuai protokol kesehatan. Seluruh PMI bermasalah telah menjalani tes PCR dan akan menjalani masa karantina selama lima hari sebelum dipulangkan ke daerah asal.

"Untuk biaya pemulangan dari Malaysia ke Indonesia ditanggung atau difasilitasi oleh Kementerian Luar Negeri dengan menggunakan anggaran perlindungan WNI," ungkapnya.

Suhartono memaparkan, dari 145 PMI bermasalah itu sebanyak 24 orang berasal dari Nusa Tenggara Barat (NTB), disusul Sumatera Utara (29), Jawa Timur (21), Kepulauan Riau (11), Jawa Barat (10), Nusa Tenggara Timur (NTT, Riau (5), Aceh (4), dan Lampung (3).

Baca juga : Pemerintah Siap Bangun Hunian Layak Di Samosir

PMI lainnya berasal dari  Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Sulawesi Tenggara, Jawa Tengah, Jambi, masing-masing sebanyak dua orang. Sedangkan satu orang PMI masing-masing berasal dari Bengkulu, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Utara.

Selanjutnya, untuk proses pemulangan PMI sampai ke daerah asal akan dilakukan oleh Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dan Kementerian Sosial (Kemensos).

Suhartono mengungkapkan, atas dasar pertimbangan kemanusiaan, 145 PMI tersebut diprioritaskan kepulangannya karena merupakan kelompok rentan. Mereka terdiri dari laki-laki, perempuan, anak, lansia serta mereka yang memiliki riwayat penyakit.

Baca juga : Gandeng MUI, BSI Fasilitasi Produk dan Layanan Perbankan Syariah

"Dari 145 PMI deportan itu sebanyak 92 orang laki-laki dan 53 perempuan, termasuk 6 orang balita dan lansia 1 orang," paparnya.

Ditambahkan Suhartono, pihaknya belum mengetahui secara detail jumlah total keseluruhan PMI bermasalah rentan yang akan dipulangkan. Karena pendataan masih terus dilakukan oleh perwakilan RI di Malaysia. Baik KBRI Kuala Lumpur maupun Konsulat Jenderal RI di Penang, Johor Baru, Kuching, Kota Kinabalu, dan Tawau. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.