Dark/Light Mode
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
RM.id Rakyat Merdeka - Ketika agama dirasakan terlalu ritual-dogmatis, membatasi, konservatif, tradisional, statis, kaku, tekstual, deduktif, kualitatif, dan terlalu berorientasi masa lampau, atau terlalu jauh meloncat ke hari akhirat. Sementara lingkungan pacu kehidupan kita dirasakan terlalu rasional, bebas, terkadang liberal, dinamis, mobile, camggi, kontekstual, kuantitatis, induktif, berorientasi kekinian-kedisinian.
Baca juga : Batas Tanggung Jawab Pemimpin
Ketika hati dan pikiran tidak lagi merasakan kesejukan sentuhan agama atau ketika pola hidup sehari-hari kita semakin berjarak dengan ajaran luhur agama, maka pada saat seperti ini, kita menyiapkan waktu khusus untuk mengevaluasi pandangan hidup (world view) kita.
Baca juga : Al-Qur`an: Membumi Untuk Melangitkan (3)
Ketika uang banyak, harta melimpah, jabatan tinggi, kedudukan strategis, pekerjaan mapan, anggota keluarga yang sukses, suami atau isteri yang serasi, relasi usaha yang banyak, rumah besar, dan kendaraan cukup, akan tetapi belum mengantarkan kita kepada ketenangan, kebahagiaan, dan ketenteraman, bahkan hidup dan kehidupan ini terasa gersang, kering, dan hambar, ketika kenyamanan tidak lagi bisa terasa di dalam hotel berbintang.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.