Dark/Light Mode

Kegamangan Beragama (1)

Sabtu, 20 November 2021 06:30 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Ketika kelezatan tidak lagi bisa terasa di restoran mewah, ketika kesejukan tidak lagi bisa dirasakan di sela rindangnya pepohonan, ketika kemerduan dan keindahan tidak lagi terasa saat mendengar kicau burung dan derunya ombak, ketika kebahagiaan tidak lagi bisa dirasakan di tengah tawa-canda keluarga. Ketika keterharuan tidak lagi terasa di tengah kerumunan teman-teman semasa remaja, ketika kerinduan tidak lagi muncul saat menatap dalam-dalam foto wajah ibu, dan ketika air mata cinta tidak pernah lagi terurai di atas sajadah, maka kita harus segera istigfar dan bertobat.

Baca juga : Batas Tanggung Jawab Pemimpin

Keadaan tersebut sudah cukup menjadi bukti bahwa kita sedang gamang menjalani kehidupan ini. Kita membutuhkan sesuatu yang lain. Kita harus menyiapkan waktu khusus untuk mencari sesuatu itu sebelum terlambat.

Baca juga : Al-Qur`an: Membumi Untuk Melangitkan (3)

Saat-saat seperti ini, kita perlu menyiapkan waktu khusus untuk melakukan kontemplasi/berhalwat, menelusuri relung paling dalam jiwa kita.

Baca juga : Al-Qur`an: Membumi Untuk Melangitkan (2)

Saat-saat seperti ini, kita memerlukan konsultan spiritual atau melakukan kontemplasi lebih mendalam merenungi makna dan hakekat hidup. [Bersambung]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.