Dark/Light Mode

Tausiah Politik
RM.id Rakyat Merdeka - Dari Abi Said al-Khudri, Nabi bersabda: janganlah seorang di antara kalian menghinakan dirinya. Mereka berkata: Bagaimana hal itu terjadi? Nabi mengatakan: Mereka melihat sesuatu yang janggal (sesuai hukum Allah) tapi ia tidak mengatakan yang sesungguhnya, lalu ia bertemu dengan Allah (mati); dan ia membiarkan hal itu.
Allah mengatakan kepadanya: Apa yang membuatmu diam sehingga tidak mengatakan yang sesungguhnya? Ia mengatakan: Takut terhadap manusia. Lalu Allah mengatakan: Semestinya engkau lebih takut kepada-Ku. (HR Baihaqi, Syuabu al-Iman, Jilid 6, hal. 90).
Berita Terkait : Deradikalisasi Dalam Cita Dan Fakta (3)
Dalam hadis lain Nabi bersabda: Tidak layak bagi seorang Muslim menghinakan dirinya. Mereka bertanya: Bagaimana hal itu terjadi wahai baginda Nabi? Beliau mengatakan: Berbuat sesuatu yang membahayakan, padahal ia tidak mampu memikul/menghadapinya. (HR Tirmizi, Sunan Tirmizi, Jilid 4, hal 522).
Hadis lain juga disampaikan oleh Ummu Salamah, isteri Nabi, mengatakan: Nabi bersabda: Akan ada orang-orang yang memerintah di tengah-tengah kalian, di antara mereka ada yang kalian suka, dan ada yang kalian benci.
Berita Terkait : Deradikalisasi Dalam Cita Dan Fakta (2)
Maka barangsiapa yang mengingkari dengan hatinya, maka sungguh ia telah terbebas. Dan barangsiapa yang membenci maka ia selamat. Tetapi bagaimana dengan yang rela dan mengikutinya? Mereka bertanya: Wahai baginda Nabi, apakah boleh kami perangi mereka. Nabi mengatakan: Tidak, selama mereka mengerjakan shalat. (HR Muslim, Sahih Muslim, Jilid 6, hal. 23).
Hadis-hadis tersebut di atas cukup menjadi dasar untuk mengatakan bahwa kebenaran itu mesti ditegakkan jika kita menginginkan karakter terpuji. Namun di dalam menyampaikan kebenaran dan kritikan kepada pejabat atau pemerintah, kita diminta dalam keadaan tawadhu, dan tidak kasar dan arogan. Melakukan pembiaran atau masa bodoh terhadap kebatilan akan menimbulkan penyesalan mendalam.
Berita Terkait : Deradikalisasi Dalam Cita Dan Fakta (1)
Nabi Muhammad SAW juga pernah mengingatkan bahwa: “Katakanlah kebenaran itu meskipun pahit”. (*)