Dark/Light Mode

Trend Islam Di AS (49)

Halal Bi Halal

Senin, 10 Juni 2019 07:14 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Halal bi Halal sebuah istilah yang amat popular di Tanah Air. Bahkan Halal bi Halal ini sudah menjadi salah satu “produk ekspor” Indonesia.

Istilah Halal bi Halal sudah bisa terlihat di mana-mana di negara-negara tetangga. Di Malaysia berawal dari perkebunan kelapa sawit yang di sana jutaan WNI kita bekerja.

Setiap usai lebaran mereka berpindah-pindah dari blok ke blok, biasanya berdasarkan asal daerah masing-masing. Lama kelamaan tradisi ini berlangsung di kota-kota yang semula hanya menjadi arena silaturrahim antara sesama WNI.

Lama kelamaan Halal bi Halal ini menjadi familiar di Malaysia. Hal yang sama terjadi juga di negara-negara lain, termasuk di Riyadh, Kuwait, dan AS.

Komunitas Indonesia di AS dan di Eropa setiap tahun mereka melakukan Halal bi Halal di kantor KBRI atau menyewa gedung besar lain. Seluruh masyarakat Indonesia, apapun agamanya berkumpul dalam suasana Halal bi Halal.

Baca juga : Mengenal Ormas Islam Di AS: American Muslim Youth (AMY)

Peristiwa ini dicontoh oleh komunitas muslim dari berbagai negara di sana. Mereka juga menggunakan nama Halal bi Halal.

Konon Presiden Obama juga sudah akrab dengan kosa kata ini, sehingga ketika berkomunikasi dengan orang-orang Indonesia seusai lebaran Idul Fitri, ia juga mengucapkan Selamat Hari raya Idul Fitri.

Asal-usul Halal bi Halal ini bermula ketika anak-anak muda masjid kauman Jogyakarta. Mereka kebingungan mencari tema karena terjadi dua peristiwa istimewa.

Satu sisi perayaan Idul Fitri sebagai wujud kemerdekaan spiritual dan sisi lain baru saja dilakukan Proklamasi Kemerdekaan RI. Bagaimana supaya kedua peristiwa ini terangkum menjadi satu.

Maka diadakanlah sayembara kecil-kecilan untuk menemukan tema yang akan ditulis di dalam spanduk.

Baca juga : Mengenal Ormas Islam Di AS: The Islamic Center of America (ICA)

Salah seorang seniman mengusung tema Halal bi Halal yang intinya saling memaafkan, saling merelakan, dan saling menghalalkan. Warga yang pernah dikucilkan masyarakat karena terlibat mata-mata Belanda atau penghianat bangsa, diserukan untuk dimaafkan.

Momentum Idul Fitri digunakan untuk menggalang persatuan dan kesatuan dalam mengisi kemerdekaan. Sejak itu, Halal bi Halal dilakukan di Jakarta yang pada mulanya berisi pesan kuat integrasi nasional.

Jangan lagi ada dendam antara satu sama lain. Lapangkan dada dan hilangkan warna-warni lokal di hadapan kebesaran Allah SWT. Kini Halal bi Halal menjadi istilah khas dan menjadi budaya Indonesia.

Halal bi Halal adalah bahasa Arab yang tidak diketahui maknanya oleh orang-orang Arab. Kalau Halal minal Haram mungkin bisa difahami tetapi Halal bi Halal sebuah kata majmuk yang tidak lazim.

Itulah keajaiban Halal bi halal. Fenomena menarik hampir di setiap kantor pemerintah dan swasta melakukan tradisi Halal bi Halal, setelah para karyawan kembali dari mudiknya.

Baca juga : Mengenal Ormas Islam Di AS: American Muslim Women (AMW)

Costnya tidak terlalu mahal tetapi memiliki makna batin yang luar biasa. Solidaritas dan semangat kerja bisa dibangkitkan kembali melalui momentum Halal bi Halal.

Para penceramah Halal bi Halal sepertinya juga sudah memiliki materi standar yang harus disampaikan kepada para undangan, yaitu bagaimana merajuk kembali persatuan dan kesatuan secara hakiki setelah selama ini mungkin terganggu.

Halal bi Halal betul-betul sudah menjadi aset bangsa non materi yang perlu dilestarikan. Semangat Halal bi Halal ini sejatinya bukan hanya menjadi fenomena sesaat di sekitar lebaran Idul Fitri.

Idealnya Halal bi Halal ini menjadi kepribadian sejati bangsa Indonesia tanpa membedakan agama, etnik, dan daerah. Semangat Halal bi Halal adalah semangat kebersamaan yang mendatangkan berkah.

Dengan Halal bi Halal kita bisa membangun kekuatan bangsa yang amat dahsyat, sebuah negeri yang amat kaya dan menduduki posisi silang dengan nilai tawar yang amat penting. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.