Dark/Light Mode

Trend Islam Di AS (43)

Mengenal Ormas Islam Di AS: The Muslim Student Association (MSA)

Senin, 27 Mei 2019 09:36 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - The Muslim Student Association (MSA), adalah sebuah organisasi untuk para mahasiswa muslim di AS. Semula MSA juga meliputi Canada atau Amerika bagian Utara, kemudian masing-masing berkonsentrasi di nega-ranya masing-masing. 

Semula MSA juga merupakan bagian dari organisasi induknya Islamic Society of North America (ISNA), tetapi terakhir lebih bersifat independen. MSA pada awal berdirinya dimaksudkan sebagai cara efektif untuk memberikan bantuan, pembinaan, dan pengawasan terhadap para mahasiswa muslim di AS (Muslim surveillance program). 

Bagaimana para mahasiswa muslim mengakses perguruan tinggi yang lebih baik dan menjanjikan, bagaimana mereka mendapatkan akses kepada para pemberi beasiswa terutama bagi mereka yang tidak mampu, sampai kepada pembinaan moral dan keagamaan para mahasiswa muslim yang mungkin terpisah jauh dengan orang tua di negerinya masing-masing. MSA hadir untuk menjadi wadah pembinaan moral dan akademik para mahasiswa muslim.
 
MSA pertamakali didirikan di University of Illinois at Urbana–Champaign (UIUC) pada tahun 1963, yang diinisiasi oleh Mahasiswa Internasional di kampus ini kemudian berkembang ke kampus-kampus lain di AS dan Kanada. Para anggota mereka berasal dari berbagai negara muslim dengan etnik dan bahasa ibunya masing-masing. 

Baca juga : Mengenal Ormas Islam di AS: Muslim Public Affairs Council (MPAC)

Ada yang dari Arab atau Timur Tengah yang bahasa ibunya bahasa Arab, ada yang dari India, Pakistan, dan Banglades yang menggunakan bahasa ibunya bahasa Urdu, dan Asia Tenggara yang menggunakan bahasa Melayu atau Indonesia. 

Para mahasiswa tersebut bukan hanya dibedakan dari segi negara, etnik, dan bahasa, tetapi juga dengan mazhab keagamaan. Ada yang bermazhab Maliki seperti mahasiswa dari Saudi Arabia, bermazhab Hanafi seperti mahasiswa Turki, mazhab Syafi’ seperti kebanyakan dari Afrika seperti Mesir dan juga Asia Tenggara yang pada umumnya juga bermazhab Syafi, bahkan ada yang bermazhab Syi’ah seperti mahasiswa dari Iran dan sebagian Libanon dan Iraq. 

Konfigurasi negara, etnik, bahasa, mazhab, dan tentunya latar belakang budaya masing-masing dipandang perlu adanya sebuah wadah untuk menyatukan mereka agar bisa melahirkan sebuah kekuatan positif. Diharapkan dengan peleburan mahasiswa dengan berbagai latar belakang itu bisa memberikan warna plural dan toleransi di negeri asal mereka. Bagaimana mereka bersatu di bawah panji-panji utama Islam. Latar belakang boleh berbeda tetapi tetap dipersatukan oleh hanya Tuhan, Nabi, Al-Qur’an, Rukun Iman, dan Rukun Islam yang sama. 

Baca juga : Mengenal Ormas Islam Di AS: Cordoba Inisiative (CI)

Kekayaan budaya dan mazhab ini diharapkan memberikan wawasan yang lebih luas dan lebih komprehensif kepada seluruh mahasiswa muslim di AS. Jika di negerinya terdapat pertikaian antar mazhab maka di AS bisa bersatu membangun sebuah kebersamaan dan berbagai produk positif lainnya. 

Berbagai kreasi positif yang ditampilkan oleh MSA membuat sejumlah donor memberikan bantuan terhadap organisasi ini. Beberapa Kepala Negara yang pernah menjadi anggota MSA juga memberikan bantuan terhadap MSA. Ada yang membangun asrama, modal koperasi, beasiswa, dan menyalurkan alumni untuk bekerja di sektor yang lebih baik. Namun tidak bisa dihindari, anggota MSA juga ada yang terkontaminasi dengan organisasi atau partai politik dan pergerakan di negeri asal mereka. 

Ada yang menjadi members dari Ikhwanul Muslimin (Muslim Brotherhood) dari Mesir, ada pengikut Jamaat-e-Islami yang berpusat di Pakistan, ada yang menjadi anggota the wahhabist Muslim World League yang berpusat di Saudi Arabia, bahkan ada juga yang terkontaminasi dengan oraganisasi keras yang terlarang dan meninggalkan studinya bergabung ke Iraq atau Syiria, walaupun yang terakhir ini sangat sedikit jumlahnya. ***
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.