Dark/Light Mode

Trend Islam Di AS (46)

Mengenal Ormas Islam Di AS: The Islamic Center of America (ICA)

Minggu, 2 Juni 2019 05:19 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - The Islamic Center of America (ICA) adalah sebuah masjid sekaligus sebagai pusat kegiatan umat Islam yang berlokasi di Michigan, tepatnya di 19500 Ford Road di Dearborn, Michigan. ICA didirikan tahun 1962 oleh Muhammad Jawad Chirri. Ia menjadi pimpinan ICA sampai beliau wafat pada tahun 1994.

ICA mengalami perkembangan pesat terutama setelah mengalami perluasan kapasitas pada tahun 2005. ICA saat ini mampu menampung sekitar 3000 orang. Jumlah ini tergolong besar untuk kota Michigan.

Bentuk dan arsitektur masjidnya tergolong unik dan indah. Arsiteknya seorang yang betul-betul ahli yaitu David Donnellon. ICA bukan hanya menyelenggarakan shalat berjamaah tetapi sekaligus menjadi pusat kegiatan umat Islam di kawasan Michigan.

Populasi umat Islam sebagai jamaah ICA dominan berasal dari Libanon dan Iraq dan umumnya mereka bermazhab Syi’ah. Meskipun didirikan oleh kebanyakan komunitas Syi’ah tetapi kaum sunny juga mendapatkan kesempatan untuk menggunakan ICA.

Baca juga : Mengenal Ormas Islam Di AS: American Muslim Women (AMW)

Bahkan keduanya terlihat sangat harmonis, sebuah pemandangan yang mungkin sulit ditemukan di negeri asal mereka di Libanon dan di Iraq, dua negara yang memiliki kekuatan Sunny dan Syi’ah secara seimbang.

Kedua negara ini sering terlibat konflik antar aliran, terutama di Lobanon. Namun di Michigan kedua kelompok ini sangat harmonis, sehingga sering mendapatkan istilah Muslim ”Susy” (Sunny-Syi’ah).

Saat penulis mengunjungi ICA kebetulan ada acara ta’ziahan yang dilakukan oleh keluarga yang berhaluan Syi’ah, maka ritual ta’ziahannya sesuai dengan tradisi Syi’ah yang diisi dengan berbagai acara.

Dalam kesempatan lain jika yang meninggal seorang warga Sunny, mereka juga melakukan ta’ziahan ala Sunny dan juga diikuti oleh para pengikutnya. Yang menarik ialah pengurus atau panitia di ICA memberikan pelayanan yang sama dan tidak membedakan antara golongan masyarakat yang ada.

Baca juga : Mengenal Ormas Islam Di AS: The Free Muslims Coalition (FMC)

Memang pengamatan penulis di masjid itu lebih kuat dipengaruhi oleh kelompok Syi’ah karena mungkin terkait dengan jasa yang besar dengan lahirnya ICA ini. Ditambah lagi populasi warga muslim di kawasan ICA memang lebih dominan warga Syi’ah.

ICA memberikan kesempatan kepada siapapun yang ingin menggunakan fasilitas yang ada di dalamnya untuk kepentingan umat. Terlihat di dalam masjid itu selalu ramai anak-anak kecil belajar mengaji, ibu-ibu dominan dan bapak-bapaknya juga mengikuti pengajian yang diajarkan oleh ulama, baik ulama lokal maupun ulama yang di datangkan dari kota lain atau negara lain.

Jika pengurus masjid menganggap ada ulama atau pakar maka pengurus ICA pro aktif untuk mengundangnya untuk memberikan pencerahan kepada umat. Inilah keunikan ICA yang perlu ditiru oleh Islamic Center lain di mana pun.

Pengelolaan administrasi keuangan ICA juga dikelola secara profesional dan dimanfatkan juga secara profesional sesuai dengan ketentuan Syari’ah Islam.

Baca juga : Mengenal Ormas Islam Di AS: The Muslim Student Association (MSA)

Misalnya penerimaan keuangan dari zakat tidak disalurkan di luar delapan yang berhak (ashnaf) sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an Akan tetapi shadaqah, infak, jariyah, waqaf dll, dikelola secara produktif. Banyak sekali umat Islam yang merasa terbantu dengan kehadiran ICA yang profesional.

Meskipun ICA sering mengalami cobaan, misalnya pernah diserang, pernah dilempari batu, dan ada yang mengatakan juga bom molotof, tetapi ICA tetap tegar dan hingga saat ini ICA tetap memberikan pelayanan mengesankan kepada umat. Pemerintah AS pun memberikan apresiasi terhadap ICA. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.