Dark/Light Mode
Tausiah Politik
Sebelumnya
Perwujudan segala sesuatu adalah locus penampakan Tuhan. Jika seorang Panteis ditanya, apakah kucing itu Tuhan? Mereka akan menjawab ia dan tidak. Ia, karena asal usul dan hakekat kucing itu adalah Tuhan. Tidak, karena kenyataan kucing itu adalah binatang, bukan Tuhan. Jadi kucing bisa disebut Tuhan dengan penjelasan dan bisa tidak disebut Tuhan tanpa banyak penjelasan.
Sesungguhnya, hampir semua agama memiliki unsur Panteisme. Di dalam Islam sendiri ada sejumlah tarekat agak mirip dengan faham Panteisme, meskipun mereka tentu menolaknya.
Faham tajalli atau manifestasi keberadaan Tuhan sangat mirip dengan Panteisme. Apalagi jika dihubungkan dengan ayat: Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka ke mana pun kamu menghadap, di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al-Baqarah/2:115).
Di dalam Bibel, ayat-ayat semacam ini juga sering kita temukan, antara lain: Mazmur 139:7-8 menyatakan, “Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situpun Engkau.“ Faham yang mirip juga lebih sering kita jumpai di dalam agama Hindu dan Budha.
Namun demikian, Islam, dan agama-agama lain memiliki hak untuk menolak diklaim sebagai agama Panteisme. Karena memang kenyataannya ajaran agama tidak identik dengan Panteisme yang secara langsung mengklaim segala sesuatu sebagai Tuhan. Justru itu, fenomena Panteisme harus menjadi agenda panting bagi umat beragama, khususnya umat Islam. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
