Dark/Light Mode

Mengenal Isme-isme Kontroversial (9)

Messianisme

Minggu, 16 Oktober 2022 06:00 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Dalam masa krisis, terutama krisis ekonomi atau politik, isu akan hadirnya dewa penyelamat dan ratu adil atau biasa diistilahkan dengan messianisme, seringkali menjadi isu hangat. Fenomena ini bukan hanya muncul di masyarakat kita, tetapi juga dikenal luas di banyak negara.

Messianisme adalah sebuah konsep keagamaan, bahwa akan datang seorang juru selamat (savior) atau sang pen­ebus berbagai kesalahan masa lalu (redeemer). Kehadiran tokoh tersebut sangat ditunggu-tunggu oleh orang yang percaya terhadap kepercayaan ini untuk menenteramkan kembali kehidupan di dunia ini.

Baca juga : Individualisme

Kebatilan dan kerusakan masyarakat dan lingkungan yang terjadi sebagai akibat tidak adanya krisis kewibawaan pemimpin masyarakat. Dalam suasana seperti ini, dibang­kitkan kembali sebuah kepercayaan akan adanya kelahiran sang juru selamat untuk menyelamatkan umat manusia dan alam raya ini.

Menariknya, karena isu ini bukan hanya muncul dalam agama Islam yang kita kenal dengan Imam Mahdi, yang akan turun ke bumi sebagai tanda akhir zaman, atau biasa disebut kiamat kecil (al-qiyam al-shugra). Dalam literatur kitab kuning diceritakan kehadiran Nabi Isa di akhir za­man untuk membenahi kerusakan masyarakat, manusia, dan alam. Termasuk dia juga yang akan membunuh Dajjal yang sudah malang melintang membuat keonaran dan kebiadaban di muka bumi.

Baca juga : Hedonisme

Kehadirannya kembali ke bumi ini tidak membawa agamanya (Nashrani) tetapi melanjutkan ajaran yang dibawa Nabi Muhammad SAW. Tidak disebutkan kapan dan dimana Sang Penyelamat itu akan muncul.

Figur Imam Mahdi tidak disinggung dalam Al-Qur’an dan hadis Bukhari, tetapi dalam hadis-hadis lain dicerita­kan panjang lebar, khususnya dalam tradisi Syi’ah. Dalam kepercayaan Syi’ah, Sang Juru Selamat itu ialah Imam 12, yakni Muhammad al-Mahdi.

Baca juga : Pragmatisme

Cerita akan kehadiran Imam Mahdi sangat populer di dunia Syi’ah. Hal yang sama juga terjadi di kalangan Ahmadiyyah, yang menganggap Mirza Ghulam Ahmad sebagai Imam Mahdi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.