Dark/Light Mode
Rekonsolidasi Strategi Kebudayaan Nasional (9)
Memahami Background Indonesia (2)
RM.id Rakyat Merdeka - Semenjak zaman purba, masyarakat kawasan Nusantara sudah mengenal sistem kepercayaan dan budayanya sendiri. Mereka mengenal kepercayaan yang dapat dikategorikan animisme, yaitu kepercayaan tentang adanya roh-roh yang memiliki kekuatan gaib dan dinamisme yang kepercayaan terhadap benda yang dianggap sakti karena memiliki kekuatan sebagai efek ditempati atau merupakan perwujudan roh para leluhur.
Sejumlah sistem kepercayaan sebagian leluhur bangsa Indonesia sudh mengenal kepercayaan monoteisme, yang menyembah hanya satu Tuhan. Contohnya masyarakat Bugis Makassar dan Mandar sudah mengenal konsep Ketuhanan Yang Maha Esa yang menurut istilah Bugis disebut “Dewata Sewwae” (Tuhan Yang Satu).
Baca juga : Memahami Background Indonesia (1)
Penerimaan sejumlah masyarakat Indonesia terhadap ajaran Islam dapat dilacak melalui kebiasaan dasar masyarakat Indonesia yang amat kental dipengaruhi kultur keislaman. Islam sebagai agama yang mengembangkan ajaran monoteisme tidak terlalu sudah diperkenalkan di dalam masyarakat Indonesia karena mereka sudah berpengalaman mengenai Tuhan Yang Maha Esa.
Islam masuk di Indonesia masih ditemukan berbagai versi. Umumnya, para ahli sejarah dengan berdasar pada fakta-fakta kongkrit menganggap Islam masuk di Indonesia sekitar abad ke-13, itu artinya bersamaan dengan datangnya agama Kristen di negeri ini.
Baca juga : Belajar Dari Pengalaman Suksesi Utsman Bin Affan (2)
Kalangan sejarawan berpendapat bahwa Islam masuk di Kawasan Nusantara ini semenjak pemerintahan Khalifah Usman ibn Affan sebagaimana diungkapkan oleh seorang ahli sejarah di Persia (Iran).
Bahkan ada sejarah ditemukan menurut Thomas W. Arnold dalam bukunya The Preaching of Islam, agama Islam melintasi gugusan kepulauan Nusantara semenjak awal, semenjak Nabi Muhammad SAW, dengan alasan bahwa hubungan dagang antara Arab dengan China sudah berlangsung semenjak tiga abad sebelum Nabi Muhammad lahir dan hubungan itu tidak pernah terhenti. Itulah sebabnya juga ada hadis Nabi mengatakan: “Tuntutlah ilmu walau sampai di tanah China”. Untuk ke daratan China saat itu harus melewati kepulauan Nusantara, setidaknya untuk mengambil persiapan makanan seperti air dan kebutuhan praktis lainnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.