Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Rekonsolidasi Strategi Kebudayaan Nasional (2)

Pengantar (2)

Rabu, 14 Desember 2022 06:32 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Istilah strategi berasal dari bahasa Yunani: stratos (pasu­kan) dan agein (memimpin). Secara popular, strategi lebih sering diartikan sebagai ilmu tentang memimpin pasukan dan memimpin peperangan. Karena itu, sering diasumsikan ilmu strategi ialah ilmunya para jenderal atau komandan.

Dalam tulisan ini, istilah strategi tidak sekadar difahamkan sebagai situasi di masa perang, tetapi juga pemahaman dalam situasi damai. Strategi adalah hal-ihwal berkenaan dengan cara dan usaha menguasai dan mendayagunakan segala sumber daya masyarakat dalam suatu bangsa untuk mencapai tujuan bangsanya.

Baca juga : Pengantar (1)

Sedangkan kebudayaan dalam tulisan ini lebih dimak­sudkan sebagai potensi dan daya yang dimiliki setiap insan. Potensi dan daya ini kemudian menampilkan manusia memi­liki apa yang disering diistilahkan the within of the human power.

Daya-daya yang luar biasa ini menjadi infrastruktur utama manusia di dalam menempuh perjalanan hidupnya. Manusia kemudian mampu menampilkan sikap, nilai, cara berfikir, dan cara kerja manusia di dalam berionterasi dengan keluarga, masyarakat, alam semesta, dan tentu saja dengan Tuhan Yang Maha Kuasa yang diyakini sebagai pusat kekuatan di luar diri manusia.

Baca juga : Belajar Diplomasi Publik Dari Surat-Menyurat Nabi

Perkembangan kebudayaan anak manusia ini melahir­kan parameter budaya meliputi sistem pengetahuan dan teknologi, sistem ekonomi, sistem kemasyarakatan, sistem bahasa dan seni, termasuk sistem religi. Oleh karena ma­nusia menjadi inti kebudayaan, maka segenap perwujudan hasil pikiran, kemauan, cipta, rasa, dan karsa dapat disebut sebagai realitas budaya.

Kebudayaan adalah kekuatan yang amat sentral di dalam sejarah kemanusiaan. Perkembangan logika, etika, estetika, sistem pengetahuan, teknologi, ekonomi, politik, kemasyarakatan, kesenian, bahasa, sastra dan sistem religi, merupakan fenomena budaya.

Baca juga : Diplomasi Publik Dari Perjanjian Hudaibiyyah

Kebudayaan nasional dapat dimaknai sebagai kristalisasi dari puncak nilai-nilai budaya lokal dan universal yang ditransfer dari perkembangan sejarah Indonesia, mulai dari sejarah Nusantara purba, proto sejarah Indonesia, periode Hindu, periode Islam, periode penjajahan, periode kebangkitan nasional, periode Indonesia merdeka, periode pembangunan, periode reformasi, periode pasca reformasi hingga saat ini.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.