Dark/Light Mode
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
RM.id Rakyat Merdeka - Lambang kesabaran di dalam Al-Qur’an ialah Nabi Ayyub. Ia dicoba oleh Allah SWT dengan penyakit aneh. Sekujur tubuhnya hancur dan membusuk. Bukan hanya itu, luka di sekujur tubuhnya dikerumuni ulat dan belatung.
Akibatnya ia dipencilkan oleh masyarakat, termasuk oleh isteri yang selama ini mendampinginya. Ia dibuang jauh di luar perkampungan di sebuah pegunungan. Ia hidup di dalam sebuah gua yang gelap dan sepi.
Baca juga : Dari Mukhlish Ke Mukhlash
Suatu ketika ia termenung dan memandangi belatung yang sedang menggerogoti tubuhnya. Ia tiba-tiba berubah pandangan terhadap ulat dan belaatung yang menggerogoti tubuhnya. Ia menjadikan ulat dan belatung itu sebagai temannya.
Ia mengatakan kepadanya: wahai ulat dan belatung, makanlah dagingku sepuaspuasnya karena kalian sekarang sudah menjadi saha batku. Kalau hari-hari yang lampau kalian kuanggap musuhku, kemana-mana saya mencari tabib untuk memusnahkan kalian tetapi tidak mempan. Ternyata sekarang satu-satunya yang bersedia menemaniku di kegelapan malam di dalam gua ini hanyalah kalian. Semua orang, termasuk anggota keluargaku, membuang aku di tempat yang jauh ini.
Baca juga : Antara Khalwat Dan Meditasi
Setetelah sekian lama Allah SWT menguji Nabi Ayyub, maka suatu ketika ia diperintahkan oleh Allah untuk melakukan sesuatu: “Hantamkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum” (Q.S. Shad/38:42).
Setelah Nabi Ayyub memukulkan kakinya ke tanah maka tiba-tiba mencuak aliran air jernih dan sejuk dari bekas tumit Nabi Ayub. Nabi Ayyub minum dan mandi dari air itu dan tiba-tiba ia merasakan perubahan yang amat besar di dalam dirinya.
Baca juga : Antara Tahmid Dan Syukur
Ia tidak menyaksikan lagi luka di dalam dirinya dan sahabat-sahabat belatungnya tiba-tiba menghilang entah kemana. Bahkan bekas-bekas luka pun tidak tampak pada diri Nabi Ayyub. Ia lalu sembah sujud kepada Allah SWT dan bersyukur atas diakhirinya seluruh cobaan pada dirinya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.