Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Membaca Trend Globalisasi (21) Karakter Khusus Nilai Universal Islam:
Menegakkan Kejujuran Akademik
Kamis, 27 Desember 2018 09:03 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Kejujuranakademik sesuatu yang amat sulit ditegakkan. Akan tetapi di dalam lintasan sejarah Islam, kejujuran akademik dikaitkan dengan kredibilitas keimanan (tsiqah). Orang yang tidak memiliki kejujuran akademik sama dengan munafik, dengan ancaman neraka paling hina. Para ilmuan Islam sangat hati-hati di dalam mengutip pendapat orang. Jika salah mengutip atau memplagiasi pendapat orang lain risikonya sangat besar.
Suatu waktu, Imam Bukhari merantau ke sebuah negeri hanya untuk mencari informasi sebuah hadis dari seorang yang dianggap mengetahui hadis itu. Jauh-jauh merantau, setelah menemukan alamat ulama itu, dari kejauhan sang ulama membawa wayan kosong untuk menangkap kudanya, seolah-olah dalam wayan itu ada makanan padahal tidak ada, hanya untuk mengelabui kudanya supaya mendekat. Menyaksikan pemandangan ini, tanpa berkata-kata apapun, ia men-inggalkan ulama itu. Ia berpendapat tidak layak menerima informasi kepada orang yang berbo¬hong, meskipun yang dibohongi binatang.
Baca juga : Penemuan Astronomi, Dan Astrologi
Imam Bukhari juga menetapkan syarat-syarat akademik bagi sebuah informasi, terutama jika informasi itu berhubungan dengan hadis Nabi. Syarat yang ditetapkan Imam Bukhari untuk bisa disebut shahih atau tidaknya sebuah hadis ialah: 1) Sanad atau mata rantai informasi harus bersambung (ittishal al-sanad), 2) ‘Adil atau narasumber informasi itu harus bersifat adil, yaitu harus muslim, baligh, berakal, tidak fasik dan tidak buruk tingkah lakunya. 3) Dhabith atau narasumber harus sempurna daya ingatnya, baik ingatan dalam benak ataupun tulisan. 4) Tidak ada syadz atau informasi yang diperoleh dari narasumber tidak bertentangan dengan informasi yang lebih valid (tsiqah). 5) Tidak ada ‘illat atau cacat dari materi dan jalur informasi sumber itu.
Dalam penelitian ilmiah modern, tidak mensyaratkan kualitas kejujuran, keadilan, dan besarnya dosa yang dilakukan narasumber. Yang penting, informasi yang diperoleh darinya dapat dipertanggungjawabkan. Sebaliknya ilmuan Islam sangat berhati-hati menerima informasi dari orang-orang yang tidak shalih, tidak wara’, tidak santun, apalagi suka berbohong. Ilmuan muslim selalu mengaitkan ilmu dengan berkah. Ilmu yang diperoleh tidak dengan jujur, tidak ikhlas, apalagi melalui cara-cara tidak halal, maka dianggap ilmu-ilmu yang tidak berkah. Ilmu yang berkah berguna bagi dirinya dan orang lain, membahagiakan dunia dan di akhirat.
Baca juga : Karakter Khusus Nilai Universal Islam:
Kejujuran ilmiah bukan hanya dalam bidang studi ilmu-ilmu sosial tetapi juga pada ilmu-ilmu eksakta. Kejujuran ilmiah yang diperkenalkan para ilmuan muslim sejak masa awal diakui belum pernah ada sebelum dan mungkin sesudahnya. Hal ini diakui oleh para ilmuan Barat, seperti Franz Rosenthal yang bergitu takjub terhadap kejujuran dan kedisiplinan ilmuan Arab-Muslim menelusuri informasi. Ia mencontohkan salahseorang ilmuan muslim, Hunain ibn Ishaq yang berprofesi sebagai penerjemah.
Ia tidak pernah mencampur adukkan satu karya dengan karya lain tanpa mengidentifikasi dan sekaligus mencantumkan identitas yang punya karya. Contoh lain, kitab-kitab Al-Thabari, baik di dalam Tafsirnya (Tafsir al-Thabari) maupun kitab Tarekh-nya (Tarikh Imam wa al-Muluk). Terkadang hanya satu informasi pendek tetapi harus ditulis berulang-ulang karena informasi itu disampaikan oleh banyak jalur dan semua jalur itu dicantumkan di dalam tulisan.
Baca juga : Karakter Khusus Nilai Universal Islam: Kincir Angin
Rosenthal juga menyebut Ibn Sina dalam menulis berbagai karyanya sangat disiplin. Dalam menulis karya agungnya, Kitab al-Syifa’, Ibn Sina selalu mencantumkan sumber-sumber pengambilannya. Jika ia tidak tahu atau lupa sumber informasinya, ia meminta maaf kepada orang-orang yang men¬jadi sumber informasi itu.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya