Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Prof. Dr. Ermaya Suradinata
RM.id Rakyat Merdeka - Abad kini, semacam abad yang berlari, bernama: era globalisasi. Sebuah era yang begitu cepat perkembangan dan kemajuannya –seakan berlari. Di era ini pula, dalam sejarah dunia di mana komunikasi, perdagangan, transportasi, dan interaksi antara negara-negara serta budaya-budaya yang berbeda menjadi semakin terintegrasi dan saling terkait secara global.
Globalisasi telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk ekonomi, budaya, sosial, dan politik. Juga kemajuan dalam teknologi informasi, khususnya internet, telah memungkinkan komunikasi instan dan akses ke informasi global. Semua itu telah menghubungkan orang-orang dari berbagai belahan dunia. Pendeknya, globalisasi telah meningkatkan mobilitas manusia.
Baca juga : SIM Keliling Jakarta 11 September, Hadir Di 5 Lokasi
Bersamaan pula globalisasi dapat dilihat dari berbagai perspektif ideologi. Lantas pendekatan ideologis ini memberikan tafsir-tafsir yang, boleh jadi, mempengaruhi. Sebutlah dari sini yang bernama neoliberalisme. Ideologi ekonomi ini mengadvokasi pasar bebas, deregulasi, privatisasi, dan pembatasan peran pemerintah dalam ekonomi. Dalam konteks globalisasi, pandangan neoliberal cenderung mendukung globalisasi ekonomi yang lebih besar.
Justru ideologi kiri anti-neoliberalisme, atau anti-kapitalis. Lantas mengkritik globalisasi, lantaran dilihatnya sebagai eksploitasi kapitalisme global terhadap pekerja dan eksploitasi sumber daya. Juga, sebagai faktor peningkatan ketidaksetaraan sosial dan ekonomi. Maka ini harus dilabrak.
Baca juga : Geopolitik Dan Kekuatan Geoekonomi Indonesia Di G20
Sedangkan ideologi Pancasila dalam era globalisasi adalah subjek yang menarik dan kompleks. Ideologi Pancasila, yang menjadi dasar negara Indonesia, memiliki ciri khasnya sendiri dan mencakup nilai-nilai (prinsip-prinsip) yang diterapkan dalam kebijakan dan interaksi internasional. Oleh karenanya, ideologi Pancasila berbeda pandangan tentang globalisasi berbeda dengan perspektif-perspektif ideologis lainnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya
