Dark/Light Mode

Aktualisasi Peran Ideologi Pancasila Di Era Globalisasi

Rabu, 13 September 2023 06:22 WIB
Prof. Dr. Ermaya Suradinata
Prof. Dr. Ermaya Suradinata

 Sebelumnya 
Beda dengan ideologi lainnya, sebab Pancasila adalah ideologi dasar Indonesia yang mengandung lima prinsip dasar, yaitu Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Cakupan nilai-nilai (prinsip-prinsip) tersebut sebagai landasan pula untuk melihat globalisasi. Sebutlah sila Ketuhanan yang Maha Esa, di mana prinsip ini menegaskan bahwa bangsa Indonesia mengakui adanya Tuhan Yang Maha Esa. Maka dalam konteks globalisasi, nilai-nilai keagamaan dan kepercayaan dapat berperan dalam memandu cara Indonesia berinteraksi dengan negara-negara dan budaya-budaya lainnya di dunia.

Adapun diktum sila Kemanusiaan yang Adil dan Ber­adab (Keadilan Sosial), seba­gai ­prinsip yang menekankan pentingnya memastikan bahwa globalisasi tidak meningkatkan kesenjangan sosial dan ekonomi. Karuan saja membuat Indonesia menjadi bijak mempertim­bangkan bagaimana mengintegrasikan keuntungan globalisasi dengan upaya untuk mencapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat.

Bersamaan pula bahwa dalam era globalisasi, ideologi Pancasila menekankan kedaulatan negara dan keutuhan nasional. Indonesia wajib menjaga kedaulatan dan keutuhan nasional, sambil terlibat dalam kerja sama internasional. Proses globali­sasi tidak boleh mengancam integritas dan identitas nasional. ­Dengan demikian prinsip Per­satuan Indonesia betul-betul ­dijaga dan dirawat secara bersama oleh seluruh anak ­negeri. Untuk itu sangat penting partisipasi rakyat dalam proses pengambilan keputusan, dan ini diakomodasikan dalam diktum sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan.

Baca juga : SIM Keliling Jakarta 11 September, Hadir Di 5 Lokasi

Dalam ideologi Pancasila, prinsip keadilan sosial juga diutamakan. Dalam konteks globalisasi, hal ini mencakup bagaimana Indonesia dapat memastikan bahwa manfaat ekonomi globalisasi didistribusikan secara adil di antara rakyatnya, dan tidak membuat ketimpangan sosial.

Dalam keseluruhan, Indonesia, dengan landasan ideologi Pancasila, memiliki kerangka kerja yang jelas dan tegas untuk mengevaluasi dan merespons globalisasi. Tujuannya adalah memastikan bahwa integrasi global memberikan manfaat bagi rakyat Indonesia, sambil mempertahankan nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar Pancasila.

Hal demikian memperteguh kesedaran bangsa Indonesia pula, bahwa dalam percaturan ideologi dunia dewasa ini, ideologi-ideologi berinteraksi dan bersaing dalam lingkungan ­global yang semakin terhubung dan kompleks. Bagaimana globalisasi telah mengubah cara ideologi tersebar dan berinteraksi, yang juga memungkinkan ideologi-ideologi dari berbagai negara dan budaya untuk bersaing –dan berinteraksi lebih intens.

Ideologi-ideologi yang berbeda sering kali bersaing dalam percaturan politik global. Persaingan antara ideologi demo­krasi liberal dan otoritarianisme, misalnya, terus berlangsung di banyak tingkatan. Dalam be­berapa kasus, ideologi-ideo­logi ekstrem atau radikal dapat berkembang dan ­menarik du­kungan dari kelompok-­kelompok tertentu. Ini dapat menjadi tantangan keamanan global.

Baca juga : Geopolitik Dan Kekuatan Geoekonomi Indonesia Di G20

Lewat media sosial dan internet pula telah menjadi platform penting dalam penyebaran –dan sekaligus persaingan-- ideologi. Kelompok-kelompok yang memiliki ideologi tertentu dapat menggunakan media sosial ­untuk mempromosikan pan­dangan mereka, berorganisasi, dan mendapatkan dukungan.

Ditambahkan pula dengan terjadinya perubahan politik global. Di mana perubahan politik ­global seperti konflik internasional, revolusi, dan perubahan rezim dapat memengaruhi percaturan ideologi. Sinyalemen itu terjadi ketika ada perubahan besar dalam pemerintahan, (lazimnya) ideologi baru dapat muncul atau ideologi yang sudah ada dapat mendapatkan momentum baru.

Dengan memahami semua itu, maka prospek ideologi Pancasila dalam era globalisasi ini tergantung pada sejauh mana Indonesia dapat memadukan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang terkandung dalam lima sila dalam kebijakan luar negerinya, dan interaksi internasional.

Satu hal yang pasti: dengan pendekatan yang tepat, Indonesia dapat memanfaatkan manfaat globalisasi sambil memper­tahankan identitas dan nilai-nilai budayanya.

Baca juga : ASEAN Pemain Utama Geopolitik Global

Prof. Dr. Ermaya Suradinata, SH, MH, MS, adalah ­mantan Dirjen Sospol Depdagri RI, mantan Rektor IPDN, dan mantan Gubernur ­Lemhannas RI.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.