Dark/Light Mode

Perubahan Dinamika Global:

Tantangan Dan Peluang Indonesia Tahun 2025 (Bagian II - Habis)

Rabu, 31 Januari 2024 06:21 WIB
Prof. Dr. Ermaya Suradinata
Prof. Dr. Ermaya Suradinata

RM.id  Rakyat Merdeka - Penting untuk menciptakan dialog terbuka dan inklusif di tingkat nasional guna mem­bangun konsensus dalam merumuskan kebijakan preventif. Dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, terma­suk masyarakat sipil, dunia aka­demis, dan sektor swasta, Indonesia dapat memastikan bahwa strategi preventif yang diusung mencerminkan kebutuhan dan aspirasi seluruh lapisan masyarakat.

Partisipasi aktif dari masya­rakat ini, akan membentuk ke­sadaran nasional terhadap risiko keamanan yang mungkin timbul dan memperkuat keterlibatan seluruh komponen bangsa dalam menjaga kestabilan. Oleh karena­nya mem­bangun kapasitas respon cepat dan fleksibel menjadi kunci dalam menjalan­kan strategi preventif.

Indonesia harus memiliki kemampuan untuk merespons ­dengan cepat terhadap perkembangan situasi yang tidak terduga. Ini termasuk penguatan aparat keamanan, latihan teren­cana, dan pengembangan skenario untuk menguji kesiapan dalam menghadapi berbagai skenario krisis. Dengan demikian, Indonesia dapat mengurangi potensi kerugian akibat ketidakpastian global dan meningkatkan daya tanggapnya terhadap ber­bagai tantangan keamanan.

Menuju Stabilitas dan Keamanan Nasional: Proyeksi Isu Strategis Di Tahun 2025

Baca juga : Tantangan Dan Peluang Indonesia Tahun 2025 (Bagian I)

Dalam menghadapi peningkatan risiko keamanan, Indonesia perlu memperkuat kapasitas pertahanan dan keamanan nasional, termasuk bidang militer, intelijen, dan kerja sama antar lembaga keamanan. Diplomasi keamanan regional menjadi kunci untuk membentuk aliansi yang kuat dan merespons efektif terhadap ancaman bersama. Adaptasi aktif terhadap dina­mika global, pembangunan ke­mandirian dalam industri ­pertahanan, dan kerja sama regional dalam pertukaran informasi keamanan menjadi langkah kunci.

Dari segi peluang, situasi ini memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk berperan seba­gai mediator dan memainkan peran penting dalam diplomasi dan penyelesaian konflik. Kesempatan ini menciptakan landasan bagi Indonesia sebagai pemimpin regional yang aktif dalam memelihara stabilitas dan perdamaian global.

Meski begitu ada kendala-kendala dalam menghadapi isu-isu strategis tetap menjadi tantangan. Ketidakmampuan mengelola konflik, perbedaan pendapat nasional, dan risiko ­ancaman non-tradisional menjadi hambatan yang signifikan. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah strategis yang efektif untuk mengatasi kendala-kendala ini dan menjaga keamanan nasional Indonesia. Dengan pemahaman menda­lam terhadap kecenderungan, ­implikasi, ancaman, risiko, pe­luang, dan kendala pada isu-isu strategis Polhukam pada tahun 2025, Indo­nesia dapat mengembangkan kebijakan yang proaktif dan responsif, membantu menjaga keamanan dan kepen­tingan nasional di tengah di­namika kompleks di tingkat inter­na­sional, regional, dan nasional. Prediksi ini mene­gas­kan perlunya kerja sama global, regional, dan nasional untuk menga­tasi isu-isu strategis Polhu­kam yang muncul pada tahun 2025.

Antisipasi Tantangan 2025: Menanggapi Prediksi Isu Strategis

Baca juga : Kepemimpinan Pancasila: Investasi untuk Masa Depan Bangsa

Isu-isu strategis di bidang Pol­hukam pada tahun 2025 men­cakup sejumlah aspek yang membutuhkan perhatian serius, terutama dalam konteks prediksi isu-isu strategis Polhukam di tingkat internasional, re­gional, dan nasional. Salah satu isu ­utama yang menonjol adalah penurunan Indeks Per­sepsi Korupsi di Indonesia, men­­­cerminkan tantangan dalam upaya pemberantasan korupsi. Isu ini diyakini akan menjadi per­hatian utama dalam agenda internasional terkait tata kelola pemerintahan.

Kondisi ini mencerminkan urgensi reformasi dan perbaikan sistem hukum, baik di tingkat nasional maupun internasional, guna mengatasi akar permasalahan korupsi yang semakin kompleks. Prediksi ini khusus­nya memberikan gambaran bagaimana isu korupsi akan menjadi fokus utama komunitas internasional, menempatkan Indonesia dalam kerangka kerja sama global untuk menangani masalah ini.

Selain itu, kurang optimalnya penegakan hukum menjadi sorotan dan diprediksi akan menjadi isu serius pada tahun 2025. Meskipun terdapat regulasi yang ada, implementasinya belum mencapai tingkat yang diharapkan, dan ini dapat menimbulkan isu keamanan dan stabilitas di tingkat regional.

Baca juga : SIM Keliling Jakarta Selasa 16 Januari, Hadir Di 5 Lokasi

Oleh karena itu, prediksi ini menekankan perlunya kerja ­sama regional dalam memperkuat lembaga penegak hukum dan meningkatkan efektivitasnya untuk menjaga keamanan bersama.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.